Jakarta (Metrobali.com)-

Psikolog Universitas Indonesia Rose Mini Agoes Salim meminta, para calon anggota legislatif yang gagal terpilih dalam Pemilu 2014 mesti ikhlas agar tidak stres.

“Kalau caleg itu beriman, percaya bahwa itu adalah ketentuan Tuhan, maka tidak akan stres apalagi sampai menyalahkan diri dan orang lain,” katanya saat dihubungi di Jakarta, Rabu (11/9).

Sebaliknya, lanjutnya, apabila caleg gagal tersebut tidak percaya hasil pemilu adalah ketentuan Tuhan, maka akan cenderung menyalahkan diri sendiri dan orang lain, serta berpotensi stres.

Karena itu, menurut dia, dukungan keluarga penting bagi calon anggota legislatif yang gagal dalam pemilu agar tidak sampai stres.

“Keluarga jangan sampai ikut stres kalau ada anggotanya yang gagal terpilih dalam pemilu. Keluarga jangan menekan atau menyalahkan,” tuturnya.

Rose juga mengatakan, seseorang mencalonkan diri sebagai anggota legislatif tentu atas sepengetahuan dan dukungan dari keluarga.

Karena itu, apabila gagal terpilih maka merupakan konsekuensi bersama.

Menurut dia, dukungan keluarga seharusnya sudah dilakukan sejak proses pencalonan diri.

Keluarga harus tahu apa saja yang dilakukan calon anggota legislatif, termasuk asal dana yang diperoleh untuk berkampanye.

“Karena, keluarga juga akan ikut menanggung bila hartanya habis untuk pencalonan, atau terlilit utang kalau caleg meminjam uang untuk berkampanye,” katanya.

Rose mengatakan, calon anggota legislatif yang gagal terpilih rentan terkena gangguan atau kekacauan mental dan emosional yang sering disebut stres.

Itu karena sejak awal mereka memiliki harapan atau optimisme tinggi akan terpilih, sehingga seringkali mengeluarkan banyak biaya atau meminjam uang untuk pencalonannya.

“Mereka pasti berpikir pasti jadi. Padahal harapan tinggi itu belum tentu tercapai,” ujarnya.

Pada Rabu, sebanyak 186,6 juta warga negara Indonesia (WNI) dan dua juta lainnya di luar negeri memilih calon anggota legislatif yang akan duduk di DPR, DPD dan DPRD.

Sebanyak 6.608 calon anggota legislatif dari 12 partai politik akan bersaing untuk mendapatkan 560 kursi di DPR. AN-MB