Jembrana (Metrobali.com)-

Warga Biluk Poh- Desa Penyaringan digegerkan dengan peristiwa jatuhnya bus mini di jembatan Bilukpoh Jumat (23/11) pagi tadi sekitar pukul 02.30 wita. Diduga sopir bus mini yang mengangkut 12 penumpang asal jawa dan flores itu mengantuk hingga  menabrak pembatas pembatas jembatan dan terjun bebas ke sungai.

Bus dengan  nopol EB 2062 G itu hendak menuju ke Jawa Timur dan menjadi tontonan warga lantaran hingga siang mobil itu belum bisa dievakuasi ke daratan karena medan yang curam. Bahkan kemacetanpun tak terhindarkan ketika warga dan pengendara yang penasaran mengurangi laju kecepatan kendaraan.

Warga sekitar yang tidak banyak memberikan keterangan hanya mengatakan kejadian tersebut diperkirakan terjadi jam 03.00 pagi dan sopir diduga tidak mengetahui ada jembatan dan mengantuk serta warga yang  hanya mendengar suara benda keras terbentur. Kejadian tersebut menurut keterangan beberapa warga, pihak kepolsian setengah jam setelah kejadian sudah berada dilokasi dan segera mengevakuasi korban yang ternyata sudah dilarikan ke RSU Negara.

Dikatakan Dodi Arif, dirinya sempat diingatkan oleh temannya agar giliran nyopir karena beberapa  penumpang merasa posisi mobil yang sudah rada oleng karena diduga dodi kecapean. Namun dirinya tidak mau diganti dan tetap nyopir hingga sampai di tikungan jembatan Biluk Poh.

Tanpa adanya lampu penerangan dan kondisi jalan tidak rata membuat Dodi tidak menguasai medan jalan dan ngerem mendadak hingga mobil oleng kekanan yang pada akhirnya menabrak pembatas jembatan dan jatuh kesungai yang kondisinya sudah agak kering dan posisi jatuhnya ban mobil menghadap keatas alias terbalik.  Selain itu dikatakan Asep Ujang penumpang yang paling dekat dengan sopir mengatakan jika kondisi bus sudah dalam keadaan tidak baik dan rencananya akan mau diservice di Bondowoso.

Kasat Lantas Polres Jembrana AKP I GM Punia ketika dikonfirmasi Jumat (23/11) membenarkan kejadian tersebut dan korban sudah dibawa ke rumah sakit untuk diberikan perawatan.  Sedangkan kondisi  mobil ringsek dibagian depan, dan penyok dibagaian kap dan kerugian mencapai Rp. 20 juta. Sedangkan bus yang masih tergeletak bisa dievakuasi pada siang hari. DEW-MB
S