Denpasar (Metrobali.com)-

Bursa sosialisasi penjaringan calon rektor baru Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar telah bergulir. Sejumlah dosen yang layak sebagai calon rektor baru pun sudah mulai dibidik dan didorong oleh sejumlah rekannya sesama dosen untuk maju dan mendaftarkan diri dalam bursa pemilihan rektor (pilrek) ISI Denpasar periode 2013-2017 mendatang.

Para calon rektor yang dibidik itu, di antaranya Prof. Dr. dr. Nyoman Artayasa, Dr. I Gede Arya Sugiartha, dan Dr, Nyoman Catra. Sayangnya, tidak ada calon rektor dari kaum perempuan. Ini karena memang belum ada dosen perempuan yang dianggap layak dan memenuhi persyaratan sesuai ketentuan dari Kemendikbud tentang tata cara pemilihan rektor perguruan tinggi.

Kepada koran ini, I Nyoman Cerita, dosen karawitan ISI Denpasar, berharap dalam pilrek kali ini muncul sosok rektor yang memiliki kepribadian seperti Jokowi, gubernur DKI Jakarta sekarang. Ini tentunya sebagai upaya untuk meningkatkan rasa solidaritas dan keharmonisan yang sempat retak saat pilrek tahun 2008 silam. “Demi kemajuan atmosfir akademik di kampus ISI Denpasar ke depannya,” harapnya.

Diakuinya, siapapun yang terpilih hendaknya mampu merangkul seluruh komponen dari kalangan dosen dan staf pegawai ISI Denpasar dalam kebersamaan. Sedangkan, bagi calon rektor yang tidak terpilih agar dapat menerima secara legawa seperti figur Foke (Fauzi Bowo, mantan gubernur DKI Jakarta) dan bersama-sama membangun atmosfir akademik ISI Denpasar menuju arah perubahan yang lebih baik dalam mencapai world class university.

Lebih jauh, dia berharap pelaksanaan pilrek periode 2013-2017 ini dapat berjalan demokratis dan memenuhi rasa keadilan publik. Jadikan pilrek ini sebagai wujud politik seni dalam membangun kemuliaan dan memanusiakan dunia pendidikan sebagai pencetak karakter bangsa. “Karena seni budaya adalah modal utama penguat jati diri bangsa,” tegasnya. IJA-MB