Keterangan foto: Bersama Tim BPBD Jembrana, Selasa (25/5), Bupati Tamba meninjau langsung lokasi kebakaran yang menyebabkan Los A berisi 10 kos milik pedagang hangus terbakar/MB

Jembrana (Metrobali.com) –

Kebakaran yang terjadi di Pasar Adat Lelateng, Kelurahan Lelateng, Kecamatan Negara pada Jumat (21/5) lalu, mendapat perhatian langsung dari Bupati Jembrana I Nengah Tamba. Bersama Tim BPBD Jembrana, Selasa (25/5), Bupati Tamba meninjau langsung lokasi kebakaran yang menyebabkan Los A berisi 10 kos milik pedagang hangus terbakar. Kehadiran Bupati untuk memberikan support sekaligus menyerahkan bantuan sembako kepada para korban.

Usai melaksanakan peninjauan Bupati Tamba menyampaikan keprihatinan akan musibah kebakaran . Dia menyebut kedatangannya ke Pasar Adat Lelateng untuk mencari solusi tercepat penanganan pasca kebakaran . Ia ingin para pedagang yang terdampak segera mendapat solusi, mengingat mayoritas korban sangat bergantung dari pendapatannya berdagang di pasar.

“Setelah ini akan kita cari solusi terbaik dan tercepat. Langkah jangka pendek , Saya sudah perintahkan LPD untuk bisa memberikan kebijakan pinjaman modal dengan bunga rendah kepada pedagang yang terdampak musibah. Selain itu, saya juga akan berkoordinasi dengan Bank BPD Cab. Jembrana untuk ikut serta membantu, “ terang Tamba .

Terkait bangunan beserta kios juga sudah dikoordinasikan dengan pihak pasar dan OPD terkait untuk segera ditindaklanjuti perbaikannya.

Belajar dari musibah itu , Bupati Tamba wanti-wanti mengingatkan pengelola pasar maupun para pedagang untuk lebih waspadai terhadap berbagai kemungkinan penyebab musibah . Hal itu , agar musibah serupa tidak terulang kembali . Diantaranya masalah instalasi kelistrikan dilingkungan pasar serta api dupa yang kerap kali menjadi penyebab kebakaran. Seperti halnya saat sembahyang sebisanya menggunakan dupa cukup di Pura Melanting saja, karena kalau di los dagang rentan akan kebakaran. Terlebih di pasar banyak hewan liar seperti tikus atau kucing.

“Saat perbaikan nanti instalasi listrik diharapkan dilakukan oleh petugas yang profesional agar konsleting listrik bisa dihindari . Harus benar –benar kita tata dengan baik . Kita kan tidak pernah tahu musibah kapan saja bisa terjadi, kita hanya bisa waspada dan berdoa, “ujarnya.

Kepada para pedagang, Bupati Tamba turut menyatakan prihatinnya. Ia minta para pedagang untuk tabah dan bersabar. “Kita tidak pernah tahu kapan terjadi musibah. Tetap sabar semua musibah pasti ada hikmah yang bisa kita petik. Musibah ini mengajarkan kita untuk lebih waspada agar tidak sampai terulang kejadian yang sama,” imbuhnya.

Sementara Bendesa Adat Lelateng Putu Dharma Wisesa menyampaikan, upaya sudah dilakukan desa adat untuk membantu meringankan para pedagang yang terdampak musibah tersebut. “Seperti memberikan tempat berdagang sementara di kios milik desa adat kepada para pedagang yang terdampak,” ujarnya. RED-MB