Jembrana (Metrobali.com) –

Pasca tenggelamnya KMP Yunice diperairan selat Bali, Selasa malam (29/6/2021), perhatian Bupati Jembrana tidak hanya difokuskan pada proses evakuasi, tapi juga pemulihan dampak psikologis.

Bupati Jembrana I Nengah Tamba mengatakan proses pendampingan akan diberikan guna meminimalisir dampak psikologis bagi korban yang selamat. Ia berharap pendampingan itu bisa mengendalikan dampak emasional atas musibah tenggelamnya kapal yang menelan korban jiwa tersebut. Rencananya Bupati Tamba akan mengunjungi warganya yang selamat dari musibah itu.

“Kita prihatin sekali dengan musibah ini. Tercatat, ada warga kami yang meninggal dunia. mengurangi dampak psikis, kita akan berikan konseling, mengunjungi korban yang selamat sekaligus memastikan hak-hak mereka terpenuhi,“ ujar Bupati usai memantau jalannya evakuasi di Pelabuhan Gilimanuk, Selasa malam (29/6).

Bupati juga mengatakan akan memberikan santunan bagi korban meninggal asal Jembrana. “Kita sudah ada program tersebut. Secepatnya akan kita salurkan,” ujar politisi asal Desa Kaliakah – Negara.

Atas kejadian tenggelamnya KMP Yunice, Bupati Tamba juga turut mengungkapkan rasa duka citanya .Ia mengaku prihatin dengan kejadian yang hingga kini tercatat sudah tujuh orang penumpang ditemukan meninggal dunia. Menurutnya, musibah datang tidak bisa diduga dan diharapkan. Hanya saja Ia berharap, dari investigasi yang dilaksanakan petugas nanti bisa menjawab faktor penyebab tersebut. Apakah karena human eror atau kondisi kapal (mesin) yang bermasalah. Sehingga kedepan, harapnya, musibah serupa bisa dihindari.

“Saya bersama jajaran forkopimda masih fokus memantau proses evakuasi berjalan baik di Gilimanuk. Memastikan korban sudah ditangani , termasuk kepada keluarga korban bisa mendapat informasi yang jelas . Mudah-mudahan penumpang yang kini hilang bisa ditemukan selamat,” kata Tamba. RED-MB