Bupati Jembrana I Nengah Tamba menghadiri upacara Manusa Yadnya Metatah, Ngelungah/Ngelangkir dan Atma Wedana Mamukur yang dilaksanakan Grya Gede Mambal Pasraman,  Desa Batuagung, Kecamatan Jembrana, Rabu malam (29/9).
Jembrana (Metrobali.com)-
Bupati Jembrana I Nengah Tamba menghadiri upacara Manusa Yadnya Metatah, Ngelungah/Ngelangkir dan Atma Wedana Mamukur yang dilaksanakan Grya Gede Mambal Pasraman,  Desa Batuagung, Kecamatan Jembrana, Rabu malam (29/9).
Turut menghadiri Asisten II Asisten Pembangunan Dan Kesejahteraan Rakyat I Gusti Ngurah Sumber Wijaya, Camat Jembrana, beserta seluruh masyarakat yang mengikuti kegiatan tersebut.
Bupati I Nengah Tamba yang didampingi istri Ny. Candrawati Tamba pada kesempatan itu mengapresiasi semangat krama. Meskipun masa pandemi tetap guyub melaksanakan yadnya sebagai sebuah tanggung jawab dan dharmaning leluhur. Kendati demikian kepada semua krame dan panitia ,  Ia mengingatkan   tetap mematuhi protokol kesehatan (prokes).
“Kami atas nama Pemkab Jembrana merasa bangga melihat gotong-royong krama yang difasilitasi Grya Gede Mambal Pasraman sehingga mampu melaksanakan upacara seperti ini, terlebih di tengah wabah Covid-19. Astungkara upacara yang dilaksanakan ini berjalan dengan lancar dan labda karya,” ujarnya.
Lebih lanjut Bupati Tamba mengharapkan kepada krama masyarakat dan panitia karya agar terus memperhatikan prokes dengan baik sampai nanti seluruh rangkian karya tersebut selesai. “Meski saat ini terdapat pelonggaran-pelonggaran dimasa PPKM Level III, termasuk didalamnya kelonggaran kegiatan keagamaan, tentu kembali lagi Saya ingatkan agar tidak lengah dan tetap waspada. Kita bersama harus menjaga bersama-sama kondisi yang sudah lumayan baik ini, jangan sampai ini menimbulkan kluster kembali,” harapnya.
Sementara Manggala Karya Ida Bagus Gede Prasetya Wibawa , menyampaikan terima kasih atas kehadiran bupati Jembrana serta undangan yang lain dalam karya Manusa Yadnya Metatah, Ngelungah/Ngelangkir dan Atma Wedana Mamukur yang dilaksanakan Grya Gede Mambal Pasraman ini. Dapaf dilaporkan, untuk upacara ngaben dan nyekah diikuti sebanyak 89 puspa lingga dan untuk biaya upacara bersumber dari pemilik sawa dengan cara urunan.
“Puncak karya dilaksanakan malam ini, dilanjutkan rangkaiannya upacara lainnya sampai santi prosesi meajar-ajar hingga melinggihan di sanggah masing-masing keluarga. Untuk prokes (protokol kesehatan) dalam karya ini sudah diupayakan dilaksanakan secara optimal, termasuk panitia selalu mengingtkan warga yang ikut dalam upacara ini untuk selalu menjaga prokes ” pungkasnya. (Humas Pemkab Jembrana)