Bupati Tabanan Hadiri Ngaben Kolektif Warga Adat Kembang Merta, Baturiti
Tabanan, (Metrobali.com)
Momen bersejarah bagi Desa Adat Kembang Merta, Desa Candikuning, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan saat diselenggarakan acara Karya Pelebon Ngewangun lan Ngasti Kolektif menghiasi kawasan Bale Peyadnyan Desa Adat Kembang Merta, yang dihadiri langsung oleh Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya, S.E., M.M., bersama tokoh-tokoh penting lainnya mampu menjadikan peristiwa ini sebagai upacara sakral yang sangat berarti bagi masyarakat setempat, Sabtu (9/9).
Tradisi Karya Pelebon Ngewangun lan Ngasti Kolektif ini sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya dan adat setempat, dan diadakan setiap lima tahun sekali. Karya Agung yang telah masuk dalam perarem adat ini menjadi wujud penghormatan dan pengabdian kepada leluhur serta sebagai bentuk kebersamaan dan gotong-royong yang dijunjung tinggi oleh masyarakat Desa Adat Kembang Merta, Candikuning.
Nampak hadir sore hari itu, Sekda Tabanan, Anggota DPRD, Asisten III, Para Kepala OPD di lingkungan Pemkab, Para Kepala Bagian di lingkungan Setda Tabanan dan instansi vertikal, Camat, perbekel dan bendesa adat setempat, karya dipuput oleh Ida Pedanda Ratu Made Ketewel Griya Kembang Merta.
Bupati Sanjaya dalam sambutannya meberikan apresiasi yang tulus kepada masyarakat yang telah melestarian dan menjalankan tradisi ini dengan penuh rasa hormat dan kekompakan. Karya ini adalah bukti nyata kebersamaan dan kecintaan kita pada leluhur serta telah menjadi bagian integral dari visi Tabanan untuk membangun sat kerthi loka Bali dalam pelestarian adat, agama, dan budaya. Tradisi ini telah menjadi salah satu bentuk nyata pelestarian nilai-nilai luhur yang diwariskan oleh para leluhur Bali.
Dalam pelebon ini, sebanyak 35 sawa akan diaben, dan 16 diri tercatat ikut ngelangkir. Selain itu, terdaftar juga 104 diri turut berpartisipasi dalam prosesi metatah, nglungah 9 orang dan ngasti 1 orang. Dengan biaya urunan masing-masing sawa untuk ngaben sebesar 10 juta rupiah per sawa, di mana karya yang telah dimulai sejak 30 Agustus silam ini, puncak acaranya akan digelar pada 10 September 2023 mendatang..
Karya yang dilakukan, bagi Sanjaya selaku orang nomor satu di Tabanan, sudah termasuk dalam karya satwika yadnya utamaning utama karena didasari oleh tri upa saksi. Esensi kehadiran Pemerintah saat itu, mampu menyempurnakan Tri Upa Saksi yang termasuk di dalamnya dilaksanakan oleh krama dengan sikap tulus dan ikhlas, kepuput oleh sang sulinggih dan kaupa saksi oleh murdaning jagat. Ini menjadikan upacara menjadi salah satu upacara yang paling dihormati dalam konteks adat dan agama Bali.
“Tri upa saksi hadir di tengah kalangan, maka begitu penting yadnya yang dibangn oleh Desa Adat kita yang ada di Bali ini, perlu upasaksi. Apalagi ngaben, ngeteg linggih dan lain-lain inilah yang saya sering turun di tengah-tengah masyarakat, bagaimana kita selalu gotong royong, terbukti hari ini saya berikan apresaisi kepada jro bendesa adat, ketika yadnya ini sudah terkonsep dengan baik dari 1 bulan lalu” Ucap Sanjaya.
Ketua Panitia di kesempatan itu, mengucapkan terima kasih kepada murdaning jagat Tabanan, Bapak Bupati, karena telah nyaksi dan mengawal keberlangsungan acara. “Matur suksema banget pisan, Bapak Bupati sampun nyarengan ring desa adat, santukan bapak bupati Tabanan, desa adat ini selau diutamakan oleh murdaning jagat, dalam pembangunan apapun, baik yang sekala maupun niskala. Memajukan desa adat kembang merta, dalam bidang pertanian dan perkebunan, serta peternakan. Desa adat sangat diutamakan oleh bapak bupati Tabanan, untuk itu kami sangat berterima kasih” sebutnya.
Sumber : Humas Tabanan