Tabanan (Metrobali.com)-

 Wujud konsistensi Pemerintah Daerah, dalam mengiringi pembangunan di masyarakat, ditunjukkan Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya, SE.,M.M saat menghadiri sekaligus nyaksi Karya Agung Tawur Balik Sumpah, Pedudusan Agung, Menawa Ratna, Melaspas, Ngenteg Linggih lan Mupuk Pedagingan ring Pura Puseh Desa Adat Abiantuwung, Desa Abiantuwung, Kec. Kediri Tabanan, Jumat (8/9).

Bersama dengan rombongan jajaran, Bupati Sanjaya ajak serta Ketua DPRD Tabanan dan anggota, Sekda Tabanan, beserta para OPD terkait di lingkungan Pemkab, tiba di Desa Adat Abiantuwung dan menghadiri yadnya, dengan senyum hangat wujud rasa syukur atas semangat kebersamaan yang terpancar dari masyarakat. Apresiasi yang baik senantiasa diberikan oleh orang nomor satu di Tabanan tersebut, atas upaya masyarakat untuk terus membangun, melestarikan dan menghidupkan kembali tradisi-tradisi sakral ini, sebagai bagian integral dari identitas dan kearifan lokal.

Terdiri dari Karya Agung Tawur Balik Sumpah, yakni ritual pembersihan diri dan jiwa, dilanjutkan dengan Pedudusan agung yang dimaknai sebagai persembahan terhadap Tuhan, dilakukan dengan penuh kesungguhan dan kerendahan hati. Kemudian dilanjutkan dengan Menawa Rartna, Melaspas, Ngenteg Linggih dan Mupuk Pedagingan, menjadi suatu rangkaian upacara yang juga memiliki makna untuk memperkuat ikatan sosial dan spiritual masyarakat Desa Abiantuwung.

“Saya memberikan apresiasi kepada masyarakat Desa, atas upayanya membangun upacara yang sangat agung, luar biasa, menghabiskan biaya kurang lebih 1,8 Milyar dan astungkara, dengan rasa kekompakan, gotong-royong, bisa membangun karya yang agung dan hanya dibebankan biaya peturunan sebanyak 100 Ribu rupiah per KK, murah sekali ini” Ujar Sanjaya.

Pihaknya juga menyampaikan, pentingnya peran serta aktif masyarakat dalam menjaga dan melestarikan budaya leluhur dengan semangat gotong-royong, sesuai dengan yang tertuang dalam Visi dan Misi Kabupaten Tabanan. “Karena Jro Bendesa dan Tokoh, bisa menjalin hubungan dekat dengan pemerintah di Provinsi dan Kabupaten, sebagaimana kita konsepkan sejak dulu, Desa Abiantuwung ini dijuluki Desa Abiantuwung bersatu, jika ada pembangunan dengan kekompakan dan semangat gotong royong, akhirnya asas manfaat apapun bisa diwujudkan dengan baik, hari ini menjadi buktinya” imbuhnya.

Karya ini kemudian, tidak hanya menjadi momen keagamaan dan budaya, namun juga menjadi ajang silaturahmi dan memperkuat jaringan sosial antara para tokoh dan masyarakat Desa Abiantuwung, serta jajaran pemerintah. Seperti yang disampaikan Bupati Sanjaya, bahwa apa yang dilakukan desa, telah tertuang dalam visi misi Tabanan sebagai bagian dari pelestarian adat dan seni budaya. Di mana, pemerintah memiliki kewajiban untuk hadir dan mendorong partisipasi masyarakat membangun yadnya-yadnya di desa, baik Dewa Yadnya, Pitra Yadnya, Manusa Yadnya, Resi Yadnya dan Buta Yadnya.

I Gusti Ketut Widiana, selaku Bendesa Adat dan mewakili masyarakat Abiantuwung, memberikan sambutan baik atas hadirnya jajaran pemerintah nyaksi karya yang puncak acaranya berlangsung pada 6 September dan berakhir di tanggal 14 September 2023 mendatang “Saya ngaturang suksema sareng Bapak Bupati, sampun datang ngerauhin, semoga Karya Agung ini berjalan dengan lancar dan mendapat anugerah dari Ida Sang Hyang Widhi Wasa, Tuhan yang Maha Esa” Pungkasnya.

 

Sumber : Humas Pemkab Tabanan