DSCF8020 Bupati Tabanan
 Bupati Tabanan Eka Wiryastuti/MB
Tabanan (Metrobali.cm)-
 
Hari ini Sabtu (14/5/2016) di hari ketiga/nyejer Piodalan di Pura Luhur Tamba Waras yang dimulai sejak Budha Umanis Prangbakat  Rabu (11/5/2016) lalu, digelar pengobatan (usadha) tradisional kepada masyarakat yang mendak tangkil (sembahyang).
 
Setelah acara persembahyangan, bertempat di Wantilan Pura Luhur Tamba Waras, Desa Sangketan Penebel Tabanan Bali, acara pengobatan tradisional yang populer disebut pengobatan niskala ini digelar khusus oleh Perguruan Siwa Murti, yaitu sebuah organisasi sosial yang konsen dibidang pendidikan, kesehatan, lingkungan dan sosial kemasyarakat khususnya bagi umat Hindu di Bali.
 
Hadir pada kesempatan ini Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti, didampingi oleh Ketua Perguruan Siwa Murti Jero Mangku Made Subagia. Tak lama setelah melakukan persebahyangan menyusul bergabung anggota DPD RI AA. NGR Oka Ratmadi, SH. yang juga kerap memberi perhatian dan dukungan terhadap program pengobatan laternatif yang dilaksanakan oleh Peguruan Siwa Murti.
 
Gema pengobatan dalam spriti budaya Bali yang digelar Pesraman Siwa Murti Bali mendapat respon positif dari warga, khususnya warga yang melakukan persembahyangan di Pura Tamba Waras.
 
Menurut Bupati Eka yang juga selaku penasihat Pesraman Siwa Murti Provinsi Bali, misi sosial yang  dijalankan Pesraman Siwa Murti memiliki fibrasi yang sangat kuat untuk umat dalam mengajegkan budaya di Bali. Pihaknya mengapresiasi pengobatan  niskala yang dilaksanakan pasraman ini.
 
“Saya sangat mengapresiasi kegiatan ini karena di samping menjadi penasihat saya juga mencintai dunia spiritual. Karena berkat spiritual dan keimanan yang kuat kita bisa membentengi diri sehingga bisa memberi fibrasi baik bagi orang lain,” ungkap Eka Wiryastuti.
 
Ditambahkan,  apapun bentuk program spiritual tujuannya untuk mewujudkan keadilan dan kebenaran sehingga alam ini ajeg. Dirinya menambahkan, pengobatan secara niskala mungkin bukan hal asing lagi bagi masyarakat khususnya di Bali karena manusia bukan hanya mahkluk biologis saja, melainkan juga mahkluk sosial, psikologis dan mahkluk spiritual. Dirinya juga mengingatkan warga agar senantiasa eling akan penciptanya dengan tetap melakukan perbuatan baik dan berpikir positif.  “Mari kita bersama-sama ngayah, beryadnya dengan tulus dan investasi hati agar menghasilkan karma yang baik. Saya sangat mendukung agar program ini bisa terus dilanjutkan, dan saya siap memfasilitasi agar kita bisa membantu umat agar mereka punya kesempatan untuk hidup sehat,”imbuhnya.
 
Sementara Jero Made Subagia mengatakan pengobatan niskala digelar serangkaian piodalan Ida Bhatara Pura Luhur Tamba Waras yang jatuh pada Rahina Buda Umanis Perangbakat. Menurutnya Pura Tamba Waras merupakan farmasi atau tempat pengobatan secara niskala yang menyediakan tempat melukat yakni sapta gangga (7 pancuran). Menurutnya, pengobatan niskala ini sudah sering dilakukan di tempat ini, karena efeknya terasa jauh lebih mendalam. “Kami sudah beberapa kali ngaturan ayah di Pura Tamba Waras. Kami sudah satu hati dengan krama disini,” ujarnya.
 
Ditambahkan, dalam waktu dekat pihaknya akan menanam tumbuhan (Taru Pramana-red) yang sekaligus dijadikan obat, usada dan upakara di areal pura. “Secara niskala kami meminta kesembuhan kepada sesuwunan di Pura Tamba Waras dan sekalanya kami gunakan tumbuh-tumbuhan tersebut sebagai obat-obatan,” imbuhnya.
 
Pihaknya juga mengucapkan terima kasih kepada Bupati Tabanan karena kami diberi kesempatan membantu masyarakat di Tabanan. Dirinya juga mengajak seluruh warga agar senantiasa beryadnya dengan tulus ikhlas, tetap menjaga hubungan baik dengan sesama, alam dan Ida Sanghyang Widi Wasa. “Mari kita saling bahu membahu, saling rangkul, ciptakan perdamaian antar sesama karena sumber dari kesehatan itu adalah jiwa yang damai dan bahagia,” ungkapnya.
 
Bagi Umat Hindu di Bali, Pura Luhur Tamba Waras telah lama diyakini secara turun temurun sebagai salah satu pura yang memiliki fungsi khusus dalam hal pengobatan dan penyembuhan berbagai jenis penyakit.  MN-MB