Klungkung, (Metrobali.com)

Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta pimpin panen demontrasi plot (demplot) padi, yang dipupuk dengan hasil olahan sampah TOSS Center di lahan seluas 26 are, milik Balai Bibit Utama (BBU) Provinsi Bali, Karangdadi Desa Kusamba, Klungkung, Sabtu (20/3). Turut hadir Kabid Dinas Pertanian Provinsi Bali Ir. I Wayan Sunarta, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Klungkung Ida Bagus Juanida dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Pertahanan Kabupaten Klungkung I Ketut Suadnyana.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Suwirta mengatakan bahwa demplot padi dengan kajian pupuk hasil TOSS ini merupakan sebuah mimpinya untuk memperdayakan para petani. Jika hasilnya sesuai harapan maka, Pemkab Klungkung akan mengembangkan pertanian organik di sekitar Kawasan TOSS Center. “Upaya ini kami lakukan untuk mengetahui seberapa efektif penggunaan pupuk organik dari olahan tempat olah sampah setempat, jika dibandingkan dengan penggunaan pupuk kimia,” ujar Bupati Suwirta.

Selain itu, Bupati Suwirta juga menambahkan agar para petani bisa selalu menjaga semangat untuk mengembangkan lahan pertanian tersebut. Tempat ini juga akan dijadikan tempat terintegrasi dari TOSS Center, seperti jalur tracking. Jadi mari kita mulai dengan penuh semangat supaya apa yang menjadi tujuan bisa berjalan maksimal. “Mudah-mudahan nanti hasilnya berjalan maksimal dan sesuai dengan harapan kita bersama,” harap Bupati Suwirta sembari memberikan semangat kepada para petani.

Menurut Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Klungkung, Ida Bagus Juanida bahwa masing-masing lahan ditanami padi dengan pemberian pupuk berbeda diantaranya pupuk osaki dan pupuk curah yang merupakan pupuk olahan sampah yang dihasilkan dari TOSS Center. Pihaknya juga menjelaskan tanaman padi varietas Ciherang Petak I dengan luas 6.51 are, menggunakan pupuk Osaki sebanyak 1,34 ton. Petak II dengan luas 6,51 are menggunakan pupuk osaki sebanyak 1,18 ton. Petak III seluas 6,9 are dengan menggunakan pupuk curah sebanyak 1,42 ton. Petak IV dengan luas 8 are 10 pupuk Urea sebanyak 32 kg. Kemudian adapun hasil dari produktifitasnya antar lain Petak I dengan hasil 85,92 Petak II dengan hasil 93,44 Petak III dengan hasil 82,08 dan Petak III dengan hasil 68,00.”Dari proses menanam sampai panen dibutuhkan waktu selama 105 hari,” Ujar Juanida (HUMASKLK/PUSPA)