Gianyar (Metrobali.com)-
Bantuan sembako sebanyak 28 ribu paket yang awalnya diprediksi dapat memenuhi KK tidak mapan yang masih tercecer, rupanya masih menyisakan lobang.  Kondisi ini membuat Pemkab Gianyar  menjalankan jurus cadangan, yakni dengan menyiapkan sembako susulan.  Bupati pun berharap apratur desa untuk melayanai KK yang melapor dan bersikap obyektif.
Di saat tetangganya bersukaria menerima Paket Sembako besar dari Pemkab Gianyar,  Ni Wayan S (60) harus tertatih membeli beras t di tengah kondisi ekonomi keluarganya sedang terbelit. Warga Banjar Petulu Desa, Desa Petulu ini,  tidak bermaksud menyalahi pemerintah tapi menyesali dirinya yang merasa tidak mendapat perlakuan yang adil.  “Keluarga saya amemang memiliki Kartu Merah BNI, namun hanya dapat bantuan sembako hanya sekali berupa beras 3 kg , susu dan lainnnya saat awal-awal virus ini. Setelah itu apapun tidak pernah dapat,” sesal Wayan S, sembari menunjukan  kartu KKS/BNI, Minggu (19/7/2020).
Namun, dirinya tidak mengerti, karena setaah mendapat Paket sembako sekali, Kartu itu tidak berfungsi lagi. Sementara itu,  tetanganya yang dinilai lebih mapan, justru mendapat bantuan yang lebih besar.  “ Penghasilan saya hanya dau berjlan di kantin sekolah dasar dan tidka pernah dagang lagi. Anaknya saya belum bekerja. Cucu ada dua. Syukur saya masih ada beberapa saudara yang kerap membantu, “ sesalnya.
Tidak hanya Ni Wayan S, KK  lainnya juga masih banyak yang senasib di beberapa desa lainnya.  Bahkan di sejumlah desa bantuan tersebut masih menjadi polemik. Kondisi itu, disebut-sebut disebabkan oleh oknum petugas yang mendata penerima bantuan, lebih mengutamakan orang dekat sebagai penerima bantuan. Akibat penilaian Subjektif  oknum  aparatur desa dalam melakukan pendataan, mengakibatkan masih terdapat masyarakat tercecer.
Bupati Gianyar, Made Mahayastra yang dikonfirmasi pun  mengakui sudah menerima informasi terkaiat masih ada KK yang tercecer.  Menyikapi kondisi ini, pihaknya meminta masyarakat yang tidak mendapatkan sembako tahap II, supaya bersabar.  Karena pihaknya akan kembali memberikan bantuan susulan, paling lambat dua minggu ini. “Ya, saya sudah dengar informasi seperti itu. Nanti saya akan bagikan pada semua yang tidak dapat. Paling lambat dalam waktu dua minggu ini saya akan kasi,” ujar Mahayastra.
Dalam mengantisipasi oknum-oknum petugas nakal, Mahayastra memiliki cara lain agar bantuan susulan ini tidak ada kesan dipermainkan lagi, maka yang sebelumnya tidak dapat ini akan disuruh mendaftar langsung ke kantor desa/kelurahan. Di kantor desa tersebut, kata dia, harus benar  adil dalam memberikan bantuan. “KK yang belum dapat akan saya minta daftar lagsung ke kantor desa. Namun yang diterima ini, harus yang benar-benar tidak pernah mendapat bantuan apapun, baik BLT, dana stimulus, bantuan sembako dari kabupaten, termasuk masyarakat yang sudah mapan dan bukan anggota TNI, Polri, PNS dan pensiunan,” tandasnya.
Pihakya pun memastikan tidak ada pembantasan sembako untuk batuan susulan tersebut. “Berapapun jumlahnya nanti,  pemerintah akan berikan  bantuan Susulan,” pungkasnya.
Pewarta : Catur