Bangli, (Metrobali.com)

Dengan menampilkan parade dari empat kecamatan Se Kabupaten Bangli parade budaya dibuka oleh Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta, ditandai dengan pemukulan kulkul. Parade juga dihadiri oleh Wakil Bupati Bangli I Wayan Diar, Ketua DPRD Bangli I Ketut Suastika, Sekda Bangli Ida Bagus Gde Giri Putra, Ketua TP.PKK Kabupaten Bangli Ny.Sariasih Sedana Arta, Ketua GOW Ny. Suciati Diar, Ketua DWP Ny.Suardini Giri Putra, Pimpinan OPD dilingkungan Pemkab Bangli, Perbekel se Kabupaten Bangli serta undangan lainnya.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bangli I Wayan Sugiarta dalam laporannya menyampaikan, pawai budaya yang dilaksanakan hari ini adalah wahana bagi seniman Bangl untuk mengekspresikan jiwa dalam bentuk seni. Disamping itu juga sebagai perwujudan rasa syukur bahwa masyarakat Bangli dan Bali umumnya dianugrahi Ida Sang Hyang Widhi Wasa jiwa yang damai, jiwa-jiwa seni yang luar biasa. Untuk itu patut diberikan apresiasi sehingga potensi seni tidak hilang begitu saja, namun bisa dikembangkan dan dilestarikan.

Dalam parade budaya kali ini melibatkan kurang lebih 2010 orang seniman dari empat kecamatan Se yang dibagi menjadi beberapa pementasan, diantaranya materi pawai PKB duta Kabupaten Bangli pada PKB ke 45 bulan juni mendatangyang diwakili oleh yayasan gringsing agung berkolaborasi dengan swmeton jegeg bagus Bangli. Partisipasi dari Kecamatan Kintamani dengan menampilkan karya sendratari kolosal panerajon. Disusul dengan partisipasi dari Kecamatan Tembuku mempersembahkan tabuh Baleganjur, diiringi gebogan bunga dan buah, payas agung serta permainan tradisional gobak sodor ( metamak tamakan ), parade ngelawang barong bangkung serta pragmen tari dengan judul sang kala brahma. Selanjutnya Kecamatan Susut dengan menampilkan gebogan bunga, gebogan buah, tari cupak grantang, permainan tradisional egrang. Parade ditutup dengan penampilan Kecamatan Bangli dengan menampilkan pragmen tari, parade ogoh- ogoh diiringi gambelan baleganjur, penampilan pakaian khas pengantin, parade gebogan buah dan bunga, dan khasanah Bangli dengan menampilkan payas agung dan payas madya.

Sementara itu Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta dalam sambutannya menyampaikan, peringatan HUT Bangli ke 819 tahun ini mengusung tema “Bangli Jengah” dengan ikon tari baris gede. Pemilihan ikon tari baris gede ini bermakna bahwa Bangli adalah salah satu daerah di Bali yang kaya akan tradisi budaya, serta Bangli memiliki beragam jenis tari baris gede, bahkan terbanyak di Bali. Filosifis tari baris gede merupakan tarian sakral yang ditarikan pasukan sebelum berlaga ke medan perang, sebagai simbol keberanian, kekuatan, keafungan dan simbol persatuan. Dengan spirit tari baris gede ini Bupati berharap terlahir taksu semangat untuk bahu membahu, bergotong royong, bersatu padu, seluruh masyarakat Bangli untuk Bangkit jengah membangun Bangli.

Dengan spirit “mebarisan” untuk jengah membangun Bangli Bupati mengajak seluruh komponen masyarakat Bangli khususnya para penggiat seni dan budayawan untuk.bersama -sama bersinergi dalam pelestarian seni budaya, sebab salah satu pilar pembangunan adalah karakter yang menempatkan pemajuan dan pelestarian kebudayaan sebagai sabagai salah satu landasannya.

Dalam kesempatan tersebut Bupati Sedana Arta mengucapkan terimakasaih dan apresiasi sedalam dalamnya kepada seluruh tokoh masyarakat , budayawan dan para seniman duta kecamatan Se Kabupaten Bangli, yang telah berpartisipasi mempersembahkan karya terbaiknya dalam pawai budaya ini. Semoga dengan pagelaran budaya ini, akan dapat meningkatkan kecintaan masyarakat khususnya generasi muda terhadap keragaman seni budaya di Kabupaten Bangli. (RED-MB)