Bupati Sanjaya Ngantor di Desa Penatahan, Optimalkan Pelayanan Publik
Menuju Tabanan Era Baru yang Aman Unggul dan Madani
Tabanan, (Metrobali.com)
Menjalankan roda pemerintahan di Desa melalui program Ngantor di Desa telah menjadi komitmen dari Bupati Tabanan Dr. I Komang Gede Sanjaya, SE, MM, dalam masa kepemimpinannya saat ini. Kegiatan Ngantor di Desa ini telah berulang kali dilakukan dalam rangka mewujudkan pembangunan yang menyeluruh di Kabupaten Tabanan dengan mengedepankan dan mengutamakan aspirasi dari masyarakat.
Seperti halnya kali ini, Rabu, (14/12), dari pagi hingga sore Orang nomor satu di Tabanan melakukan aktivitas kedinasannya di Desa Penatahan, Kecamatan Penebel, Tabanan. Kegiatan diawali dengan melakukan peninjauan pembangunan Pasar Desa Adat Penatahan, dilanjutkan berdiskusi dengan jajaran Pengurus Desa Adat serta pedagang. Diharapkan pasar ini memiliki nilai guna bagi pembangunan ekonomi masyarakat serta tak lupa mengingatkan untuk melakukan pemilahan-pemilahan sampah pasar, sehingga tidak menimbulkan dampak yang buruk bagi lingkungan.
Setelah melaksanakan kunjungan di Pasar Penatahan, Bupati Tabanan langsung menuju kantor Desa Penatahan, yang dilanjutkan dengan peninjuaan produk UMKM, Pelayanan Kesehatan, Perijinan, Administrasi kependudukan serta layanan Pajak Daerah. Dalam kesempatan tersebut juga memberikan secara simbolis santunan kematian dari BPJS Tenaga Kerja kepada Ahli Waris, hingga melaksanakan dialog interaktif dengan masyarakat setempat bersama jajaran.
“Saya setiap berkantor di Desa, hampir semua Kepala OPD selalu dan harus mengikuti atau mendampingi. Seandainya ada tugas, minimal diwakili sehingga bersama-sama bisa dapat menyerap aspirasi masyarakat dan melihat profil dan potensi di masing-masing desa. Itu yang saya inginkan. Astungkara hari ini semua hadir kepala OPd di Kabupaten Tabanan, boleh tepuk tangannya buat kepala OPD,” pinta Sanjaya, ketika melaksanakan diskusi santai dengan seluruh jajaran dan masyarakat yang hadir.
Turut hadir saat itu, anggota DPRD Tabanan I Nyoman Arnawa, Dewi Trisna dan I Wayan Tamba, asisten II dan OPD di lingkungan Pemkab Tabanan atau yang mewakili, Camat dan unsur Forkopimcam serta Forum Perbekel Kecamatan Penebel, Perbekel, Bendesa Adat, tokoh masyarakat serta masyarakat setempat. Bupati Sanjaya sangat mengapresiasi kesolidan dari masyarakat Penebel, mulai dari Forum Perbekel, Desa Adat dan juga masyarakatnya.
Selain itu, Sanjaya juga menyebutkan bahwa, sampai hari ini sudah berkantor di 29 Desa yang ada di Kabupaten Tabanan dan khususnya di Penebel yang telah dikunjungi adalah Desa Buruan, Penebel, dan Desa Penatahan. Sanjaya juga menekankan agar setiap Desa mampu menunjukan potensi masing-masing yang tentunya bersinergi dengan visi Pemkab dalam membuat program. Contohnya, setiap Desa diharapkan Sanjaya agar memiliki tempat ataupun perencanaan tentang pengelolaan sampah yang baik dan harus diimplementasikan di masing-masing Desa selain Desa Digital.
“Tujuan saya berkantor di desa juga untuk melihat potensi Desa, karena kita di Pemkab Tabanan ada 133 Desa dan 149 Desa Adat yang memiliki kearifan dan potensi yang berbeda beda. Dari 10 Kecamatan memiliki potensi dan kearifan lokal yang berbeda, maka dari itu ketika membuat visi misi yang pertama kita lihat adalah potensi desanya. Karena saya menyadari, bahwa apapun visi misinya adalah muaranya ada di Desa. Seluruh kegiatan di OPD, lokus pembangunannya semua ada di Desa,” imbuh Sanjaya.
Untuk itu, Bupati Sanjaya menegaskan dan meminta bahwa terwujudnya kolaborasi yang baik melalui kerjasama dan kerja bareng dalam mencapai Tabanan Era Baru yang Aman Unggul dan Madani sangat diperlukan. Mengelola Dana Desa dengan baik melalui kerja linier dengan pemerintah, sehingga mampu meningkatkan perekonomian serta mensejahterakan kehidupan masyarakat. Jadi, hal itu perlu dikelola bersama karena pemerintah tanpa masyarakat tidak bisa berhasil begitupun sebaliknya.
“Kita akan menjadi kuat ketika kita bersatu. Kita menjadi kuat karena kita kolaborasi antara Provinsi Kabupaten dan Desa. Percayalah, Tanpa itu kita tidak akan menjadi kuat karena saya lihat saat menjadi Wakil Bupati dan sekarang menjadi Bupati masih sering terjadi adanya perbedaan-perbedaan persepsi, cara pandang, dalam membangun desanya masing-masing. Inilah perlunya serta pentingnya kita mewujudkan kolaborasi,” tegas Sanjaya.
Sementara itu, I Nengah Suartika selaku Perbekel Desa Penatahan, menyampaikan bahwa Desa Penatahan mempunyai luas 550.646 Ha yang terdiri dari 6 Banjar Dinas. Sedangkan ada 3 Desa Adat, dimana mata pencaharian mayoritas masyarakat adalah 70 persen petani dan 30 persen buruh tani dan bergerak di pariwisata dan sektor lainnya. Terkait kehadiran Bupati Ngantor di Desa Penatahan, pihaknya berharap kolaborasi itu semakin mantap menuju pembangunan kedepannya.
Pihaknya juga sangat berharap, program-program pembangunan yang dulunya tersendat akibat pandemi Covid-19 bisa dilanjutkan kembali dengan baik berkat kerjasama semua pihak. Untuk itu, besar harapan pihaknya agar Bapak Bupati membantu terwujudnya semua program di Desa. “Dan untuk desa digital sudah kami laksanakan namun belum maksimal. Begitu juga kami mengucapkan terimakasih atas kehadiran Bapak Bupati beserta jajaran di penantahan, sebuah penghargaan Bapak Bupati bisa hadir disini,” imbuhnya.
Sumber : Humas Tabanan
Editor : Hana
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.