Bupati Sanjaya Dorong Alih Teknologi Perikanan di Tabanan
Tabanan, (Metrobali.com)
Sebagai salah satu upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui kegiatan budidaya ikan, Bupati Tabanan Dr. I Komang Gede Sanjaya, S.E., M.M., mendukung budidaya ikan dengan sistem bioflok di Kabupaten Tabanan yang ditunjukan melalui simbolis penebaran benih lele dengan sistem bioflok di Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) “Mina Darma Bakti” Desa Riang Gede, Kecamatan Penebel Kabupaten Tabanan, Minggu, (19/9) pagi.
Budidaya ikan lele dengan sistem bioflok di Kabupaten ini merupakan bantuan aspirasi melalui Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia di wilayah Provinsi Bali. Kegiatan ini turut dihadiri oleh Anggota DPR RI asal Marga Drs. I Made Urip, M.Si, Sekda Kabupaten Tabanan, Asisten bidang Perekonomian & Pembangunan, Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Tabanan, Kepala Balai Produksi Induk Udang Unggul dan Kekerangan Karangasem, Camat Penebel, Perbekel Desa Riang Gede, Pengurus dan Seluruh Anggota Kelompok Pembudidaya Ikan Mina Darma Bakti.
“Pembangunan perikanan pada hakekatnya adalah pemanfaatan sumber daya ikan secara optimal dan berkelanjutan dengan tetap mempertahankan kelestariannya untuk kesejahteraan masyarakat baik melalui kegiatan budidaya, penangkapan serta pengolahan dan pemasaran hasil perikanan” ujar Bupati Sanjaya.
Selebihnya Ia juga berpendapat, kegiatan perikanan budidaya yang melibatkan kelompok pembudidaya ikan (pokdakan), selama ini menunjukan adanya peningkatan yang sangat menggembirakan. Dimana sudah banyak kelompok mandiri yang berusaha di sektor perikanan, salah satunya adalah Pokdakan Mina Darma Bakti Desa Riang Gede, Kecamatan Penebel. Bupati Sanjaya menerangkan, untuk di Kabupaten Tabanan sampai saat ini sudah terdapat 7 (tujuh) Pokdakan yang mengembangkan budidaya ikan dengan sistem bioflok dan diharapkan produksi yang diperoleh sebanyak 35 ton dalam setahun, sehingga meningkatkan produksi ikan di Tabanan yang berimbas pada meningkatnya tingkat komsumsi masyarakat terhadap ikan.
Selain itu, kegiatan ini juga diharapkan mampu memberikan alih teknologi kepada pembudidaya ikan, serta meningkatkan produksi perikanan budidaya di Kabupaten Tabanan, khususnya budidaya ikan lele dengan sistem bioflok. “Potensi wilayah di Tabanan sangat menjanjikan, terutama alam. Saya sangat apresiasi pada Pak Made Urip atas inovasinya. Perikanan bioflok ini luar biasa, sudah termasuk alih teknologi, jadi dalam cuaca hujan atau apapun bisa tetap dijalankan, tidak hanya lele tapi bisa udang, patin, nila juga bisa“ terang Sanjaya.
Ia mengatakan Teknologi bio organisme sebagai bahan pakan lele yang dibiakkan dalam 1 kolam bisa menghasilkan sampai 3 kwintal. “Saya bangga di Tabanan sudah terlihat ada hasil hilirnya, bukan hanya ikannya saja bisa diolah tapi keripiknya, kulitnya, semua bisa diolah. Harapan saya, apapun yang dibantukan oleh pusat, untuk Tabanan dan yang menjadi tugas kita adalah hilir, yaitu bagaimana agar masyarakat bisa gemar makan ikan dan di pemasarannya mendapatkan harga jual yang bagus dan kompetitif” lanjutnya.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.