Tabanan, (Metrobali.com)

 Upacara Ngaben, bukan hanya untuk manusia saja, namun di Bali Ngaben juga diperuntukan untuk Bikul atau tikus. Ngaben Bikul merupakan tradisi unik yang ada di Bali yang mengandumg nilai kearifan lokal dan filosofi yang menyangkut aspek-aspek penting dalam kehidupan manusia, terutama berdampak jelas pada aspek lingkungan.

Untuk itu, hal tersebut akan dilakukan oleh warga Desa Adat Bedha, Tabanan. Kegiatan Ngaben Bikul atau Ngaben Tikus yang juga disebut dengan istilah upacara Mreteka Merana, akan dilaksanakan warga Desa Adat Bedha di Pura Puseh Bedha, pada Rabu, 5 Mei 2021 mendatang.

“Apabila dicermati, Ngaben Bikul mempunyai tujuan untuk membersihkan hama tanaman, khususnya tikus dan pengaruh buruk lainnya secara niskala,” ujar Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya, SE, MM, saat menghadiri prosesi pecaruan serangkaian upacara Mreteka Merana di Pura Puseh Bedha, Selasa, (4/5) pagi.

Lanjut Bupati sanjaya mengatakan, menurutnya hal ini sangat baik dilakukan terhadap hewan tikus yang diburu di lahan pertanian warga dan dibunuh, sehingga memberikan suatu penghormatan kepada tikus tersebut.

Disamping itu, hal ini juga pasti akan sangat berdampak baik pada lingkungan, khususnya area pertanian. Mengingat masih banyaknya lahan pertanian di Tabanan, apalagi Tabanan dikenal dengan Lumbung Berasnya Bali.

“Saya selaku Kepala Daerah, sangat mengapresiasi kegiatan ini yang merupakan bentuk keberpihakan terhadap Petani dan sangat sejalan dengan visi misi Kabupaten Tabanan,” imbuh mantan Wakil Bupati Tabanan 2 periode tersebut.

Turut hadir saat itu, Ketua DPRD Kabupaten Tabanan I Made Dirga beserta beberapa anggotanya, Nampak juga Tjokorda Anglurah Tabanan, OPD terkait di lingkungan Pemkab Tabanan, Perbekel, Bendesa Adat dan Tokoh Masyarakat serta tokoh Adat setempat.

Sesuai pantauan di lapangan yang dilakukan oleh tim peliputan Humas dan Protokol Setda Kabupaten Tabanan, kegiatan Bupati Sanjaya saat menghadiri upacara pecaruan serangkaian upacara Ngaben Bikul di Bedha, merupakan kegiatan ketiga Beliau, serangkaian road show dari lima agenda kegiatan masyarakat yang dihadirinya saat itu.

Kunjungan pertama, Bupati Sanjaya menghadiri undangan upacara Mendem Dasar dan Pemlaspasan di Pura Luhur Sekartaji, Desa Sesandan, Tabanan, kemudian dilanjutkan menghadiri upacara Ngenteg Linggih di Pura Puseh, Desa Adat Kelating, Kerambitan, kemudian dilanjutkan ke upacara Mreteka Merana di Pura Puseh Desa adat Bedha.

Kemudian dua kegiatan lagi dilakukan Bupati Sanjaya, menghadiri upacara Pujawali di Pura Dalem Kahyangan Kedaton, Alas Kedaton, Kukuh, Marga guna melakukan sembah bhakti sebagai wujud syukur kehadapan Ida Sang Hyang Widhi, kemudian dilanjutkan dengan menhadiri undangan Upacara Ngenteg Linggih, Mlaspas dan Metatah yang dilakukan oleh salah satu warga Desa Candikuning, Baturiti. (RED-MB)