Keterangan foto: Bupati Tabanan Dr. I Komang Gede Sanjaya S.E., M.M, kembali menghadiri Upacara Pemelaspasan Penyengker Pura Puseh lan Desa Ds. Adat Mambang Gede, Ds. Mambang, Kecamatan Seltim, Tabanan, Senin (8/11)/MB

Tabanan (Metrobali.com) –

Dukung gotong-royong masyarakat Desa Adat Mambang dalam kegiatan keagamaan, Bupati Tabanan Dr. I Komang Gede Sanjaya S.E., M.M, kembali menghadiri Upacara Pemelaspasan Penyengker Pura Puseh lan Desa Ds. Adat Mambang Gede, Ds. Mambang, Kecamatan Seltim, Tabanan, Senin (8/11).  

Turut mendampingi Bupati Sanjaya, nampak hadir Anggota DPR Made Urip, M.Si, Anggota DPRD Provinsi Bali, Anggota DPRD Kab Tabanan, Camat seltim, Perbekel desa Mambang, Bendesa Adat, unsur muspika, OPD Terkait dan Tokoh masyarakat setempat. 

Dalam kunjungannya, Bupati Sanjaya menekankan beberapa hal penting yang menjadi kekuatan masyarakat Desa Adat Mambang, yaitu sikap persatuan dan gotong-royong. “Pemelaspasan sekaligus Pujawali di Desa Adat Mambang Gede ini berjalan dengan Ageng dan Becik Pisan” ungkapnya. 

Mewakili Pemkab Tabanan, Sanjaya juga mengapresiasi pelaksanaan Pemelaspasan yang menurutnya sudah ikut mewujudkan dan sesuai dengan visi Tabanan yaitu Nangun Sat Kerthi Loka Bali, Melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana, Menuju Tabanan Era Baru yang Aman, Unggul dan Madani (AUM). Dalam konteks Nangun Sat Kerthi, ada 6 Kerthi yang wajib dilaksanakan sebagai krama Bali, gunanya untuk menjaga keseimbangan dan keharmonisan jagat Bali secara Sekala dan Niskala.

“Apa yang kita lakukan, serta merta hanya untuk menjaga keseimbangan terhadap alam kita, untuk menjadi harmonis, sebagai tujuan hidup kita, maka dari itu, apa yang kita lakukan dalam konteks Nangun Sat Kerthi Loka Bali sebenarnya Implementasinya hanya 3, yaitu Tri Hita Karana” Jelas Sanjaya. 

Lebih lanjut, ia menerangkan pentingnya menerapkan konsep Tri Hita Karana dalam kehidupan kita, yaitu menjaga hubungan kita sebagai manusia dengan Ida Sang Hyang Widhi Wasa / Tuhan Yang Maha Esa, Hubungan Manusia dan Manusia dalam menjaga kebersamaan dan kekompakan, serta Hubungan Manusia dengan Alam. 

Pemelaspasan ini juga mendapat pujian yang sangat positif, terutama keyakinan yang dimiliki masyarakat terhadap Ida Bhatara yang sangat baik sehingga seluruh persiapan dilancarkan. “Yang paling luar biasa sudah memenuhi Sradha Bhakti, sesuai dengan kesastraan Agama, sebab jika tidak Sradha Bhakti, tidak akan mencapai kerahayuan” Sambungnya. Persiapan yang dinilai maksimal termasuk hadirnya penari, sarana dan prasarana upacara yang lengkap meskipun masih dalam suasana Pandemi Covid-19, diakui memberikan aura positif dan sampun kepuput sang sulinggih. 

“Karya Upacara ini sudah termasuk Sat Wika Yadnya, yang utama karena gotong-royong masyarakat dan hadirnya Tri Upasaksi, termasuk tokoh masyarakat yang datang mengikuti dan meyaksikan upacara, oleh sebab itu, saya ucapkan terima kasih pada masyarakat yang sudah maksimal dalam melakukan karya” tutup Sanjaya.

Selaras dengan pujian yang diberikan Bupati Sanjaya, Bendesa Adat Desa Adat Mambang juga mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan Pemkab Tabanan yang sudah menfasilitasi Karya Ageng Pemelaspasan Penyengker Pura Puseh lan Desa Ds. Adat Mambang Gede, Ds. Mambang. RED-MB