Dari Rakor Gubernur Dengan Bupati/Walikota Se-Bali
Bupati Giri Prasta bejabat tangan dengan Gubernur Bali
Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta berjabat tangan dengan Gubernur Mangku Pastika disaksikan Mendagri Tjahyo Kumolo ini saat Rakor Gubernur dengan Bupati /Walikota se-Bali yang dirangkaian dengan Pembukaan Musrenbang Provinsi Bali tahun 2016 di di Gedung Wiswa Sabha Utama, Selasa (12/4)

Mangupura (Metrobali.com)-      
Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta didampingi Wabup. I Ketut Suiasa, Sekda Badung Kompyang R. Swandika, Sekretaris Bappeda Litbang Badung Agus Ariawan, Selasa (12/4)  memaparkan Program pembangunan strategis di Kabupaten Badung (Permasalah, Solusi dan Penganggaran) dihadapan Gubernur Bali pada acara Rapat Koordinasi Gubernur dengan Bupati/Walikota se-Bali Tahun 2016 di Gedung Wiswa Sabha Utama Kantor Gubernur Bali.
Kegiatan Rakor Gubernur dengan Bupati /Walikota se-Bali yang dirangkaian dengan Pembukaan Musrenbang Provinsi Bali tahun 2016 yang dihadiri langsung oleh Mendagri Tjahyo Kumolo ini, Bupati Badung Giri Prasta mengawali paparannya dengan menegaskan kembali bahwa visi dan misi Kabupaten Badung tahun 2016-2021 yakni “Memantapkan arah pembangunan badung berlandaskan Tri Hita Karana menuju masyarakat maju, damai dan sejahtera”. Sementara Tema pembangunan daerah kabupaten badung tahun 2017 yakni “Memperkuat kemandirian daerah melalui inovasi dan pengelolaan potensi dalam meningkatkan daya saing daerah”. Selaras dengan tema pembangunan tahun 2017, Bupati Giri Prasta mengungkapkan bahwa terdapat tiga sektor pembangunan strategis yang menjadi prioritas pemerintah kabupaten badung untuk dapat penanganan dan penganggaran yang memerlukan dukungan baik dari APBN, APBD Provinsi Bali dan APBD Kab. Badung yakni disektor tansportasi, sektor sanitasi dan pengendalian banjir serta sektor pendidikan.
Secara rinci Giri Prasta menjelaskan kepada Gubernur Bali terhadap sektor yang memerlukan dukungan anggaran baik dari APBN, APBD Provinsi, di sektor transportasi yang meliputi rencana pembangunan underpass simpang tugu Ngurah Rai, rencana pembangunan underpass simpang kampus Unud Jimbaran, rencana pembangunan jalan bebas hambatan Kuta-Tanah Lot-Soka dan jalan bebas hambatan Canggu-Beringkit-Batuan-Pantai Purnama, Rencana pembangunan jalan lingkar Selatan (outer ring road dan short cut) di Kecamatan Kuta Selatan, rencana pembangunan jalan lingkar barat (outer ring road dan short cut) di Kec. Kuta Selatan, serta pembangunan jalan diatas Tukad Mati di Kecamatan Kuta. “Dari rencana pembangunan infrastruktur tesebut diharapkan akan mampu menjawab berbagai persoalan khususnya mengurai kemacetan yang selama ini menjadi persoalan serius,” jelasnya.
Sementara di sektor sanitasi dan pengendalian banjir yang juga menjadi prioritas pembangunan di kabupaten badung yakni penanganan sampah pada Tempat Pengolahan Sampah Terpadu Sarbagita di TPA Suwung, pembangunan sistem pengolahan air limbah yang terpusat di wilayah Badung Selatan dan pembangunan long storage pada alur Tukad Mati di Kec. Kuta. “Melalui program dan penanganan sanitasi dan pengendalian banjir ini diharapkan akan dapat meningkatkan kualitas lingkungan serta pengendalian banjir baik yang ada di kawasan Kuta dan Denpasar,” katanya. Sedangkan di sektor Pendidikan, yang mendapat prioritas penanganan yakni pembangunan SMAN 2 Kuta Selatan dan pembangunan SMKN Abiansemal.
Yang menarik dalam paparan Bupati Giri Prasta salah satunya yakni rencana pembangunan jalan di atas Tukad Mati yang menurutnya tidak membutuhkan pembebasan lahan, namun memerlukan ijin pemanfaatan alur sungai dari pemerintah pusat atau dari Balai Wilayah Sungai Bali – Nusa Penida. Menurutnya hal ini merupakan jalan alternatif baru yang dibangun diatas badan sungai dengan tujuan untuk mengurai kemacetan di wilayah Kuta mulai Jl. Patih Jelantik hingga Jl. By Pass Ngurah Rai sepanjang 2,2 km.
Gubernur Bali Made Mangku Pastika yang didampingi Sekda Provinsi Bali menegaskan bahwa Musrenbang yang dilanjutkan dengan kegiatan Rapat Koordinasi ini diharapkan akan mampu merumuskan program-program pembangunan secara terintergrasi berdasarkan skala prioritas dengan sasaran dan out come yang jelas dan terukur serta dalam implementasinya betul-betul dapat menyentuh dan memenuhi kebutuhan masyarakat Bali. “Program yang disusun harus mampu menyelesaikan seluruh permasalahan pembangunan yang tengah kita hadapi dengan tetap memperhatikan prinsip-prinsip penyusunan program yaitu efisien, efektif, transparan dan dapat dipertanggungjawabkan,” jelasnya. Lebih lanjut Gubernur Made Mangku Pastika mengatakan bahwa perencanaan pembangunan daerah Bali tahun 2017, sebagaimana pula tahun ini terus diupayakan agar terintegrasi dan terkoordinasi, efektif dan efesien serta terarah dengan alokasi anggaran mengacu pada program prioritas. “Perencanaan memegang peranan yang sangat penting bagi suksesnya pembangunan daerah,” tegasnya. RED-MB