Bupati Giri Prasta saat menghadiri puncak Karya Pitra Yadnya dan Manusa Yadnya di Desa Adat Sempidi, Kamis (9/7).

Apresiasi Krama Jalani Yadnya Dengan Prokes

Mangupura, (metrobali.com)

Krama Desa Adat Sempidi menggelar Karya Pitra Yadnya dan Manusa Yadnya secara bersama-sama meskipun ditengah pandemi Covid-19 dan PPKM Darurat, namun tetap mentaati protokol kesehatan yang ketat. Semangat krama Sempidi ini mendapat apresiasi positif dari Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta saat menghadiri puncak Karya Pitra Yadnya dan Manusa Yadnya di Desa Adat Sempidi, Kamis (9/7).

Turut hadir Ketua DPRD Badung Putu Parwata, DPRD Provinsi Bali I Bagus Alit Sucipta, Kadis Kebudayaan Gde Eka Sudarwitha, Camat Mengwi Nyoman Suhartana, Lurah Sempidi I Gusti Ayu Kade Oka, Bendesa Adat Sempidi, LPM serta tokoh masyarakat setempat. Sebagai wujud bakti terhadap pelaksanaan karya, Bupati menyerahkan dana punia Pemkab Badung sebesar Rp. 400  juta serta secara pribadi Bupati juga mepunia Rp. 25 juta.

Bupati Giri Prasta menyampaikan apresiasi kepada masyarakat karena melaksanakan yadnya bersama-sama sebagai wujud dharmaning leluhur. Atas nama Pemkab. Badung pihaknya sangat mendukung, semoga karya ini berjalan dengan baik. “Kami juga mengingatkan agar masyarakat tetap melaksanakan prokes yang sangat ketat disaat situasi PPKM Darurat ini, sehingga dapat mengurangi penyebaran virus corona dan mengikuti arahan dari pemerintah,” ujarnya seraya berharap, semua prosesi upacara tersebut dapat diikuti oleh perwakilan satu orang satu keluarga di saat PPKM Darurat ini sebagai tanggungjawab serta wujud bhakti kepada leluhur yang diupacarai.

Pihaknya mengingatkan pentingnya karya Pitra Yadnya Kinembulan dan Manusa Yadnya tersebut. Menurut Giri Prasta, upacara pitra yadnya/atiwa-tiwa, atma wedana dan sarwa prakerti ini merupakan sebuah sarana upacara untuk menyucikan atma sehingga menjadi dewa hyang guru dan melinggih di merajan rong tiga. Banyak rangkaian dari upacara nyekah yang patut dilaksanakan oleh krama sebagai peserta nyekah. Mulai dari ngangget don bingin, murwa daksina, meprelina puspa, meajar-ajar dan terakhir mamitang ke pura dalem dan ngelinggihang di masing-masing merajan. Bupati Giri Prasta berharap rasa ini bisa terus terpatri dan terjaga kebersamaannya dimana kegiatan upacara ini juga untuk ikut melestarikan seni adat dan budaya untuk keajegan Bali. “Semoga upacara Pitra yadnya dan Manusa yadnya  yang dilaksanakan ini dapat berjalan lancar,” imbuhnya.

Sementara itu Ketua Panitia Wayan Sudiana menyampaikan memukur kali ini diikuti 150 sawa, metatah/mesangih 112 orang, ngaben 7 orang, warak kruron 19 orang, ngelangkir 4 orang dan 29 ngelungah. Mengenai biaya yang digunakan pada upacara tersebut katanya, murni swadaya dari krama. Puncak karya dilaksanakan pada 10 juli, esoknya 11 juli dilaksanakan mepamit ring peyadnyan, nganyut, ngangkid, mepamit ring Pantai Matahari Terbit, mepamit ring Pura Dalem, serta mepinton ke Danau Beratan. “Selagi lagi kami mengucapkan terimakasih kepada Pemerintah Kabupaten Badung dalam kesempatan ini dihadiri oleh Bapak Bupati Badung, Ketua DPRD Badung serta Perwakilan DPRD Provinsi dan aparat terkait yang telah menghadiri dan ikut mendoakan agar karya ini dapat terlaksana dengan baik dan lancar,” ujarnya. (RED-MB)