Mangupura (Metrobali.com)-

Menjelang perayaan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Caka 1934 di Kabupaten Badung, Bupati Badung A.A Gde Agung Kamis (1/3) besok melakukan langkah koordinasi dengan pemuka Agama yang tergabung di FKUB Badung. Koordinasi ini dipandang penting mengingat Perayaan Nyepi nanti jatuh pada hari jumat dimana umat muslim juga akan melaksanakan Sholat Jumat. Turut diundang pada rapat ini Jajaran Polresta Denpasar, Polres Badung, Bendesa Adat se-Badung, Majelis Alit serta para tokoh masyarakat, serta FKAUB Kabupaten Badung.

Bupati Gde Agung mengungkapkan, dilaksanakannya rapat koordinasi ini dipandang amat penting walaupun perayaan nyepi yang jatuh pada hari jumat juga telah pernah kita laksanakan bersama dan telah berjalan dengan amat sangat baik dan lancar. Demikian pula halnya dengan perayaan hari raya nyepi mendatang dimana disaat umat hindu melaksanakan catur brata penyepian secara bersamaan umat muslim juga akan melaksanakan persembahyangan rutin, hal inilah yang perlu dibahas dalam rapat koordinasi antara pemuka agama dan pemerintah guna mencarikan solusi terbaik yang bisa diterima oleh semua pihak.

Melalui rapat koordinasi ini kepada para pemuka agama juga diharapkan dapat mensosialisasikan kepada masyarakat sehingga bisa dipahami dan diterima, sehingga nantinya semuanya dapat berjalan dengan lancar dan penuh dengan suasana kebersamaan dan kekeluargaan. ”Ini merupakan langkah cepat Pemerintah Kabupaten Badung dalam menjaga Tri kerukunan umat beragama sehingga terwujud keharmonisan  antar umat beragama, kami ingin kondisi yang kondusif di Kabupaten Badung itu dijaga oleh semua lapisan masyarakat karena keamanan merupakan modal penting dalam menopang industri pariwisata di Badung,” ujar Gde Agung.

Bupati juga berharap, melalui rapat koordinasi nanti didapatkan masukan-masukan penting dari para pemuka agama dan tokoh masyarakat tentang bagaimana pelaksanaan Perayaan Nyepi di Badung. ”Yang jelas saat inilah bukti dan wujud nyata dari rasa menyama braya atau toleransi itu telah bertumbuh dengan subur di Bali.” pungkasnya. MB1