Bangli (Metrobali.com)-
Untuk mengatasi permasalahan sampah plastik di Bangli, Pemerintah Kabupaten Bangli bekerjasama dengan TNI/Polri, Minggu (30/6) menggelar Karya Bakti pembersihan sampah plastik di Banjar Toya Bungkah, Desa Batur, Kintamani.
Acara yang dipusatkan di lapangan umum setempat, dihadiri oleh Bupati Bangli I Made Gianyar, SH.,M.hum, Wakil Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta, Dandren 163 Wirasatya Kol Inf. Dr. Anton Nugroho, MMDS.,MA. Dandim 1626 Bangli Letkol Djoni Prasetyo, Wakapolres Bangli I Made Rustawan, SH.,M.Si, anggota Pramuka Saka Wira Kartika dan tokoh masyarakat setempat. Acara ini juga dikaitkan dengan kegiatan Persami (Perkemahan Sabtu Minggu) anggota Pramuka Saka Wira Kartika Se-Bali.

Dandren 163 Wirasatya Kol Inf. Dr. Anton Nugroho mengatakan, Pramuka Saka Wira Kartika merupakan binaan jajaran Korem Wirasatya, mereka adalah perwakilan masing-masing Kodim Se-Bali. Dalam Persami ini, kegiatan yang dilaksanakan diantarannya, latihan disiplin, kepemimpinan, outbond dan melaksanakan pembersihan sampah, khususnya pemungutan sampah plastik bersama jajaran Pemkab Bangli, TNI/Polri dan masyarakat sekitar.
Menurut Anton Nugroho,  permasalahan sampah platik khusunya bukan lagi tanggung jawab pemerintah, namun sudah menjadi tanggung jawab bersama. Jadi masyarakat jangan malu untuk memungut sampah plastik, karena memunggut sampah platik tidak akan mengurangi harga diri. “Mari katakan perang terhadap sampah plastik”ucap Anton Nugroho.
Sementara itu Bupati Bangli Made Gianyar pada kesempatan sangat mengapresiasi positif pelaksanaan karya bhakti bersama ini. Ini merupakan bentuk kebersamaan antara pemerintah daerah, unsur TNI/Polri dan masyarakat yang berbaur dalam satu kegiatan sosial. Kita harapkan dengan pelaksanaan Karya Bhakti ini akan menumbuhkan kesadaran masyrakat untuk menjaga kesebrsihan lingkungan utamannya dari ancaman sampah plastik dengan tidak membuang sampah sembarangan. Tentunya ini tidak semudah membalikan telapak tangan, untuk mewujudkan Bangli yang bebas sampah plastik diperlukan komitmen dan kerja keras dari semua pihak.
Menurut Made Gianyar, dipilihnya Toya Bungkah sebagai tempat pelaksanaan Karya Bhakti, mengingat Toya Bungkah merupakan salah satu daerah yang masuk kedalam kawasan Geopark Kaldera Batur yang telah masuk ke dalam Global Geopark Network (GGN) yang berada di bawah bendera Unesco. Mengingat keanggotaan GGN akan dievaluasi setiap empat tahun sekali. “Jadi indikator kebersihan dan pelestarian lingkungan merupakan persoalan yang mendapat perhatian lebih”jelasnya.
Kata Made Gianyar “bersih pangkal sehat”. Jadi untuk menjaga kebersihan harus dimulai dari menjaga kebersihan diri dan lingkungan sekitar. Karena kesehatan diri sangat dipengaruhi oleh kebersihan lingkungan.  “Mari kita jaga kesehatan diri dengan pelestarian lingkungan” ucapnya. WAN-MB