I Ketut Wiratmaja,SH Terpilih Aklamasi Ketum KONI Buleleng

Buleleng, (Metrobali.com)

Dipenghujung Tahun 2021. KONI Kabupaten Buleleng menggelar Musyawarah Olahraga Kabupaten (Musorkab) dengan tema ‘Menuju Prestasi Olahraga Buleleng yang Lebih Maju”.

Dalam Musorkab kali ini, mengantarkan Ketut Wiratmaja,SH sebagai Ketua Umum (Ketum) KONI Buleleng masa bakti 2021-2025, melanjutkan tongkat estafet Ketum KONI Buleleng sebelumnya yakni Nyoman Artha Widnyana,SE.

Musorkab KONI Buleleng 2021 dibuka langsung Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana dengan dihadiri Ketum KONI Bali, I Ketut Suwandi serta undangan lainnya.

Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana sebelum.membuka Musorkab dalam.kata sambutannya menegaskan dan memotivasi para insan olahraga untuk mengadakan digitalisasi olahraga di Kabupaten Buleleng. Artinya bagaimana bisa memasukkan kegiatan olahraga ke dalam publikasi dunia digital, untuk memperkenalkan Kabupaten Buleleng kepada masyarakat luas.

“Di era digitalisasi ini, akan mempengaruhi dunia keolahragaan. Seperti mengadakan agenda olahraga dengan memanfaatkan media sosial untuk memperkenalkan Kabupaten Buleleng ke masyarakat luas. Bahkan, bisa dikenal di seluruh dunia dengan memanfaatkan dunia digital ini.“ jelasnya, Rabu, (22/12/2021) di Hotel Banyualit, Desa Kalibukbuk, Kecamatan/Kabupaten Buleleng.

“Hal tersebut saya rasa yang harus dilakukan KONI untuk menjadikan olahraga sebagai salah satu industri yang menunjang kepariwisataan di Kabupaten Buleleng,” ujarnya menambahkan.

Ia menilai kinerja KONI Kabupaten Buleleng sudah sangat bagus, dimulai dari pembinaan atlet hingga tidak adanya atlet bayaran dari luar daerah.

“Ini merupakan fondasi yang sangat bagus untuk dilanjutkan. Saat ini yang perlu dilakukan adalah bagaimana komponen aktivitas masyarakat dan olahraga bisa saling mendukung satu sama lain. “ tandasnya.

Sementara itu Ketum KONI Bali, I Ketut Suwandi mengaptesiasi kepengurusan KONI Buleleng yang telah berhasil melakukan pembinaan dan mencetak atlet berprestasi di Porprov maupun di PON Papua. Dan iapun kagum, karena Buleleng tidak import pemain dari luar daerah Bali.

“Berbicara mengenai atlet import luar Bali, selama masih ada payung hukum yang mengatur, hal tersebut tidak salah untuk dilakukan. Namun, akan lebih bijaksana, jika dilakukan penggalian potensi dari daerah sendiri.” ucapnya.

Menurutnya, dari sekian ratus ribu masyarakat Buleleng, masih banyak potensi yang dapat digali untuk mendapatkan atlet yang berprestasi.

“Seperti yang dikatakan bupati tadi, kita khususnya Buleleng tidak boleh impor atlet, karena ada tantangan tersendiri dalam hal ini.” terangnya.

Dikatakan bahwa di tim Provinsi Bali pun tidak ada atlet luar. Namun demikian, tidak menentang ada mutasi atlet. Tetapi, usaha pembinaan yang lebih utama, kerja keras dan semangat yang kuat menjadi modal tim Bali.

“Saya bangga menjadi orang Bali. Dengan anggaran yang lebih kecil dari daerah lain, Bali mampu selalu tampil di papan atas,” pungkas Suwandi. GS