bupati dan bupati bantul (49)
Mangupura (Metrobali.com)-
 
 
Kabupaten Batul melaksanakan study komparasi Lakip di Kabupaten Badung, rombongan yang berjumlah 23 orang merupakan para SKPD Pemerintah Kabupaten Bantul dipimpin langsung oleh ketua rombongan yang juga  Bupati Bantul Hj. Sri Surya Widati, Kunjungan kerja Kabupaten Bantul yang didampingi Sekda Kabupaten Bantul beserta jajarannya diterima langsung oleh Bupati Badung Anak Agung Gde Agung,  hadir dalam acara tersebut Sekda Badung Kompyang R. Swandika, Kepala SKPD dilingkungan Pemerintahan Kabupaten Badung. Acara dilaksanakan di ruang Kriya Gosana Pusat Pemerintahan Kabupapten Badung “ Mangupraja Mandala”. Kamis (22/1).
Bupati Bantul Hj. Sri Surya Widati  dalam laporannya menyampaikan” Kedatangannya di kabupaten Badung disamping silahturahmi  kehadiran rombongan berjumlah 23 orang yang terdiri dari sekda Bantul dan kepala SKPD Kabupaten Bantul bertujuan untuk  mengetahui dan belajar kiat-kiat Kabupaten Badung dalam menjalankan system,  tata laksana, kinerja pemerintah Kabupaten Badung yang mana dalam menjalankan pemerintahan kabupaten Badung telah dianggap berhasil”  jelasnya
Bupati Badung, Anak Agung Gde Agung  dalam sambutanya mengatakan” Kabupaten Badung yang merupakan destinasi Pariwisata dunia yang mempunyai luas daerah  418 , 52 Km2 ( 7,43 % pulau Bali) yang terus terhimpit pariwisata membuat tanah di Kabupaten Badung semakin berkurang.  ini menjadi sebuah tantangan untuk membangun Badung serta masyarakatnya yang lebih baikdiera kekinian. Mengingat Ibukota  Kabupaten Badung merupakan pemekaran yang mana dulunya menjadi satu dengan Kota Denpasar. Tuntutan masyarakat Kabupaten Badung untuk memiliki kantor Pemerintahan agar dapat menjalankan roda pemerintahan Badung menjadi keharusan dan tantangan tersendiri .
Kabupaten Badung dengan 5 prinsip pembangunan yang berlelanjutan seperti pemerataan kesejahteraan bagi seluruh lapisan masyarakat ( pro growth), menciptakan lapangan kerja yang dapat mengurangi pengangguran dengan menciptakan lapangan pekerjaan dan iklim usaha yang baik (Pro Jobs), mengurangi dan menanggulangi kemiskinan (Pro Poor), dengan melestarikan dan  mengembangkan Budaya masyarakat di era kekinian( Pro Culture) dan tetap menjaga lingkungan yang positif dengan tetap pelestarian lingkungan (Pro Environment) telah membawa warna yang positif bagi nafas kehidupan pemerintah dan untuk masayarakatnya.
Lebih lanjut,Gde Agung mengatakan”  Pembebasan pajak bagi lahan-lahan basah di berikan oleh pemerintah Kabupaten Badung menjadi tantangan yang paling berat merupakan alih fungsi Salah satu regolasi pemerintah Kabupaten Badung agar petani tidak menjuallahannya atau  tanah pertanian serta lahan basah yang produktif dan jalur hijau pemerintah kabupaten Badung mengambil kebijakan untuk membebasan pajak . menetapan perijinan sesuai tata ruang juga menggratiskan BPATB bagi hak waris tanah yang juga merupakan instrument untuk pengaturan alih fungsi lahan di Badung. Perkenaan Study Kamparasi kunjungan ini semoga bermanfaat bagi kedua daerah karena kiat-kiat perencaan kinerja dan pembangunan disamping silahturahmi dua daerah. Kiat-kiat pengembangan akuntabilitas pemerintah kabupaten Badung juga belajar dari Kabupaten lain di Indonesia” tegas Gde Agung. RED-MB