Kintamani (Metrobali.com) –

Yayasan Puri Kauhan Ubud kembali menyelenggarakan kegiatan Sastra Saraswati Sewana 2022 dengan mengangkat tema “Toya Uriping Bhuwana, Usadhaning Sangaskara” dengan makna, Air Sumber Kehidupan dan Penyembuh Peradaban. Kegiatan ini bertujuan membangkitkan kesadaran masyarakat, khususnya masyarakat Bali untuk melakukan lebih banyak aksi-aksi nyata untuk konservasi lingkungan dan pemuliaan air dengan konsep Nyegara Gunung.

Peluncuran program ini dihadiri oleh Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia, Alue Dohong, Gubernur Bali yang dihadiri Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Bali, Bupati Bangli, Sang Nyoman Sedana Arta, Sekda Kabupaten Bangli, Ida Bagus Gde Giri Putra, serta seluruh unsur Forkopimda Kabupaten Bangli.

Dalam paparannya, Ketua Yayasan Puri Kauhan Ubud yang sekaligus merupakan Staf KhususKepresidenan Republik Indonesia, AAGN Ari Dwipayana menyatakan, kegiatan ini difokuskan di tiga lokasi yaitu di kawasan hulu, dilanjut di kawasan DAS Tukad Oos Ubud, dan berakhir di kawasan pesisir Pantai Ketewel, Gianyar. Kegiatan pemuliaan air Nyegara Gunung akan dimulai di kawasan hulu Tukad Oos yang meliputi empat agenda aksi yaitu penanaman 25.000 pohon di 15 desa di kawasan inti Global Geopark Batur dan kawasan Alas Kekeran di TWA Gunung Batur, pembangunan Sistem Pengelolaan Sampah Sirkular Pura Ulun Danu Batur, kampanye pemuliaan dan pelestarian Danau Batur, serta perawatan sumber-sumber mata air di kawasan hulu (Batur dan Payangan).

Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Republik Indonesia, Alue Dohong, dalam sambutannya menyampaikan bahwa sungai, danau, dan mata air adalah sumber-sumber air yang sangat penting bagi kehidupan. Tidak hanya untuk kebutuhan sehari-hari, tetapi juga merupakan aspek penting dalam mendukung perekonomian bangsa. Kebutuhan air untuk air minum, sanitasi, perikanan, irigasi, industri, pariwisata, transportasi, hingga pembangkit listrik, semakin meningkat seiring pertumbuhan penduduk di Indonesia.

Menurutnya, danau merupakan salah satu ekosistem perairan darat memiliki fungsi ekologis penting sebagai hakekat keanekaragaman hayati, pengendali banjir, dan pengendali iklim mikro. Selain itu danau juga sebagai sumber energi bagi tenaga listrik. “Bali sebagai sebuah provinsi yang juga pulau tersendiri, sangat perlu untuk menjaga dan memastikan kelestarian sumber-sumber air, karena kehidupan masyarakat sangat bergantung pada sumber air tersebut,” tambahnya.

Sementara itu, Bupati Bangli mengakui, pemilihan lokasi acara Peluncuran Program Pemuliaan Air di Kintamani Bangli ini merupakan pilihan yang tepat, karena Kintamani memiliki Danau Batur yang dipercayai sebagai sumber mata air serta jantung peradaban air di Bali. Sebagai daerah yang terletak di tengah-tengah Pulau Bali, Bangli merupakan sentral atau pusat yang strategis sebagai Sarining Padmabhuana Bali secara alami dan menjadi presentasi Purusha-Pradhana sebagai cikal bakal kehidupan. Harapannya, dengan memilih kawasan Batur Kintamani sebagai titik berangkat Asti Sastra Saraswati Sewana Tahun 2022 ini akan membawa spirit Kintamani untuk kesejahteraan seluruh masyarakat. RED-MB