Mangupura (Metrobali.com)-

Pembangunan jalan tol di atas perairan (JDP) Bandara Ngurah Rai-Benoa-Nusa Dua menunjukkan progres luar biasa. Dalam waktu 55 minggu, 88 persen bangunan sudah berhasil dirampungkan. Bahkan, akhir Mei sudah direncanakan uji kelaikan. Peresmian sendiri akan dilakukan oleh Presiden RI, Susilo Bambang Yudoyono pada akhir Juni atau awal Juli. Namun, di tengah pembangunan tersebut ada satu pekerjaan penting yang tersisa. Yaitu bentuk pintu gerbang atau toll gate jalan tol. Hal ini dianggap bagian vital lantaran pintu gerbang adalah perwajahan. Guna mewujudkan hal itu, tim Jasa Marga menghadap Bupati Badung untuk konsultasi.
Rombongan dipimpin Dirut Jasa Marga Bali Tol Ir. Akhmad Tito Karim, MM. Hadir pula ikatan arsitektur Indonesia (IAI) wilayah Bali, yang dipimpin I Ketut Rana Wiarca. Dalam acara dipandu kepala Bappeda, Wayan Suambara. Hadir pula Kepala Dinas Bina Marga dan Pengairan, IB Soerya, Kabag Humas dan Protokol Badung, A.A Raka Yuda serta segenap pimpinan SKPD terkait. “Jujur pintu gerbang ini adalah bagian yang sangat penting. Dari pintu gerbang inilah penilaian dan kesan serta pesan ditampilkan. Karena itu, kami mohon petunjuk dari pak bupati. Karena pak bupati adalah bapak penggagas pembangunan ini,” ungkap Tito. Pria berkacamata ini menyebut pembangunan jalan tol tidak akan terwujud tanpa dukungan dan sokongan pemkab Badung. “Perlu kami beritahukan, bahwa kami juga bekerja sama dengan National Geograpic untuk membuat video pembangunan jalan tol ini. Video itu nantinya akan disebar ke seluruh dunia,” sambungnya.
Melihat dan mencermati pemaparan tim Jasa Marga Bali Tol, Gde Agung memberi apresiasi yang luar biasa. Bahkan Gde Agung menyebut pembangunan tol ini adalah pembangunan tol tercepat di Indonesia. Menurut Gde Agung suksesnya pembangunan tol ini tidak lepas dari kerelaan hati dan kebaikan masyarakat. “Tidak penting siapa yang menggagas pembangunan ini. Ini adalah kebutuhan semua pihak terkait. Ini semua karena kerja sama semua pihak. Dari lubuk hati paling dalam, kami ucapkan terima kasih. Saya yakin jalan tol ini selain mengurai kemacetan juga akan menjadi destinasi pariwisata yang bisa mempesona dunia,” papar Gde Agung disambut tepuk tangan seisi ruangan.
Menindaklanjuti presentasi tim Jasa Marga Bali, Gde Agung dengan cekatan dan terperinci memberikan koreksi cukup mendalam. Mulai dari struktur bangunan, ornamen hingga warna mendapat perhatian penuh dari orang nomor satu di Badung ini. “Kami minta agar bentuk jalan tol bisa mengawinkan unsur modern dan arsitektur tradisional Bali. Tapi, ingat kualitas karena faktor alam di tengah laut juga harus diperhitungkan,” imbuh penglingsir Puri Mengwi ini sembari menyebut arsitektur Bali mempunyai estetika dan kekhasan sendiri.
Setelah terjadi diskusi panjang, akhirnya dalam pertemuan tersebut disepakati design gerbang tol yang ada saat ini direvisi. Dalam perevisiannya pihak Jasa Marga Tol Bali akan dibantu SKPD terkait. PUT-MB