Pertemukan petani bunga dengan wisatawan

Bupati Badung Giri Prasta Buka Festival Bunga

Mangupura (Metrobali.com)-

Pemukulan gong oleh Bupati Badung, Nyoman Giri Prasta, didampingi Corporate GM PT Bali Unicorn, Kepala Museum Agung Bung Karno, Gus Marhaen, dan sejumlah tamu undangan, Rabu (16/08), menandai dibukanya Festival Bunga yang bertajuk, “Discovery Kemerdekaan Flower Festival”.

Acara ini berlangsung mulai 16-21 Agustus 2017, yang dilaksanakan di Discovery Shopping Mall (DSM) di Jalan Kartika Plaza Kuta Badung. “Menyambut sekaligus menyemarakkan Hut ke-72 Kemerdekaan Republik Indonesia, kami sengaja mengkemas acara yang berbeda, dengan menampilkan beragam bunga lokal untuk menunjukkan keindahan di hari kemerdekaan ini”, ujar Corporate GM PT Bali Unicorn, Wayan Puspanegara.

Dikatakan, pihaknya ingin memberi semacam penguatan kepada sektor pertanian melalui kegiatan ini. Lebih lanjut dijelaskannya, di Hari Kemerdekaan RI tahun ini, DSM ingin menyuguhkan suatu atraksi perayaan yang jauh dari kesan hingar bingar.

Wujud kongkritnya, DSM menaruh kepedulian kepada sektor pertanian khususnya petani untuk menampilkan produk hasil pertaniannya khususnya bunga lokal kepada wisatawan. Sehingga lewat ajang ini, para petani dapat berinteraksi langsung dengan pengunjung DSM yang notabene lebih banyak turis mancanegara, selain juga wisatawan domestik dan warga lokal.

“Kita ingin memberi wahana kepada petani. Lewat festival bunga ini, kami ingin petani juga dapat merasakan suasana pariwisata khususnya di Discovery Shopping Mall ini”, jelas mantan anggota DPRD Badung ini.

Selain menghadirkan petani bunga dari kabupaten Badung utamanya Badung Utara, DSM juga mengundang petani buah, juga dari wilayah Badung Utara seperti Petang, Plaga dan Tihingan, yang tergabung ke dalam kelompok tani Aspehorti.

Di sisi lain, menurut Puspanegara, pariwisata juga membutuhkan atraksi dan tata cara yang unik di dalam kepariwisataan. “Rata-rata pengunjung DSM 10 ribu per hari, yang sebagian besar adalah wisatawan mancanegara. Dengan festival ini, kami ingin petani kita mendapat peluang untuk berinteraksi dengan wisatawan dan kami berharap ada transaksi diantara petani dan pengunjung”, tuturnya penuh semangat.

Petani menurut pria yang juga pernah menjabat sebagai Ketua KNPI Badung ini, seringkali menjadi “monumen hidup” untuk mendukung pariwisata, namun tidak dapat kontribusi apapun dari sektor pariwisata. Karena itu, lewat festival ini, pihaknya berharap petani tidak menjadi obyek foto tetapi dari hasil penjualan produk petani yang dipasarkan disini akan dikembalikan lagi kepada petani.

“Kami tidak akan mengambil keuntungan dari petani ini, semuanya akan dikembalikan lagi kepada petani sebagai perbantuan sosial kemasyarakatan”, tegasnya. Meski baru kali pertama dilaksanakan, namun antusias pengunjung DSM dan juga petani bunga dan buah, cukup tinggi.

Oleh karena itu, Puspanegara menegaskan acara ini akan menjadi kalender rutin setiap tahun dalam menyambut Hut Kemerdekaan Republik Indonesia.

“Kami berharap apa yang kami lakukan, ke depannya bisa berkolaborasi dengan pemerintah kabupaten Badung. Terlebih visi misi Bupati Badung, Bapak Giri Prasta, ingin mengangkat harkat martabat petani dan meningkatkan potensi pertanian di kabupaten Badung”, ungkapnya.

Festival bunga ini melibatkan 69 petani, dimana 38 orang berasal dari kabupaten Badung. Petani bunga, dijelaskan Puspanegara, merupakan petani bunga gumitir, petani bunga kroisan. Selama festival berlangsung hingga tanggal 21 Agustus 2017, pihak DSM menyediakan stand-stand bunga secara gratis kepada petani.

“Kalau animo petani cukup baik, tentu kita akan fasilitasi petani untuk terus berkolaborasi dengan kita, paling tidak sebagai bagian dari CSR DSM kepada petani itu ada. Jadi bukan hanya jargon saja melakukan CSR kepada masyarakat tetapi petani perlu disentuh”, katanya. Selain festival bunga, juga ada pertunjukan budaya nusantara, pameran pertanian, pameran perjalanan Sang Proklamator dari Museum Agung Bung Karno, lomba Kemerdekaan dan festival kuliner Indonesia. ARI-MB