Mangupura (Metrobali.com)-

Bupati Badung, A.A Gde Agung, turun langsung untuk meredam emosi warga Banjar Bersih, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung. Pasalnya, saat malam tahun baru kemarin, seorang warga Banjar Bersih bernama I Made Edy Saputra ditusuk oleh seseorang saat melintasi wilayah perbatasan Banjar Saih, Peguyangan Kaja, Denpasar Utara. Bupati sudah berada di Banjar Bersih pada pukul 03.00 WITA, Selasa (1/1) dini hari.

Sebelumnya korban Edy terlibat sebuah keributan hingga mengakibatkan tragedy penusukan tersebut. Sayangnya, nyawa Edy tak berhasil diselamatkan sebelum warga membawanya sampai ke RSUD Kapal.

Bupati Agung menyampaikan keprihatinannya atas peristiwa tersebut. “saya sangat prihatin dengan peristiwa ini. Semua pihak termasuk aparat keamanan saya minta untuk meneliti penyebab kejadian, dan ini adalah masalah hukum,” ujar Bupati.

Dirinya  menghimbau, agar warga di wilayah Banjar Bersih mampu menahan diri, serta menghindari hal-hal yang dapat memicu pertikaian dan meminta agar peristiwa ini tidak terjadi lagi, untuk itu pendekatan penyelesaian konflik ini tidak cukup dengan hanya pendekatan keamanan. “Jadi tidak boleh ada balas membalas, karena akan memperparah keadaan,” lanjutnya. Usai meredam massa Banjar Bersih, Gde Agung langsung menuju RSUD Kapal untuk melihat jenazah Edy, menyampaikan belasungkawa dan menghibur keluarga korban.

Dalam upaya menyelesaikan kasus ini, telah dilakukan pertemuan antara Wakil Walikota Denpasar, Kapolresta Denpasar, Dandim, Kapolres Badung, Muspika, Camat Abian Semal, Camat Denpasar Utara, Perbekel Peguyangan, Perbekel Darmasaba, dan prajuru kedua belah pihak.

Dalam pertemuan tersebut, Kapolresta Denpasar, Kombes Pol I Wayan Sunartha, menekankan agar masyarakat dari dua belah pihak dapat tetap menjaga ketentraman dan ketenangan bersama. “Bali adalah pusat destinasi pariwisata dan budaya. Keamanan menjadi kewajiban bersama untuk kita jaga. Proses hukum terhadap pelaku telah dilaksanakan sesuai aturan. Barang bukti sudah ditemukan, pelaku sudah mengakui perbuatannya, dan keterangan saksi sudah lengkap,” terang Sunartha.

Sementara Dandim Badung menegaskan bahwa kedua banjar tersebut secara historis bersaudara, maka sangat disayangkan hal ini terjadi. Ke depannya, masyarakat diharapkan dapat tetap membina hubungan baik dan menjaga ketertiban bersama. Hingga akhirnya muncul kesepatan bersama tentang perdamaian kedua banjar. Kedua belah pihak telah menyesali kejadian malam tersebut dan sepakat menyerahkan sepenuhnya pada proses hukum yang berlaku. Kedua prajuru juga akan mensosialisasikan dan menjaga keamanan, kerukunan dan kekeluargaan yang telah ada sejak jaman dulu.

Bupati Gde Agung memang selalu turun langsung ke lapangan saat suatu peristiwa terjadi di wilayahnya. Ia selalu ingin menyelesaikan segala hal dengan cepat dan baik. “Saya himbau untuk semua masyarakat Badung, terutama warga Banjar Bersih yang saat ini tengah berduka karena kehilangan seorang saudaranya, tetap dapat mengedepankan prinsip kebersamaan, kesatuan, dan persatuan, agar tidak mudah terpancing. Juga sangat penting bisa memaafkan,” tutupnya. GAB-MB