Rice

Jakarta (Metrobali.com)-

Badan Urusan Logistik atau Bulog menggunakan sistem vakum untuk mempertahankan kualitas beras yang rata-rata usia simpan di gudang mencapai tujuh bulan.

“Bulog sudah melakukan langkah-langkah, terutama terkait dengan masa simpan beras yang terlalu lama,” kata Direktur Pelayanan Publik Perum Bulog Agusdien Farid di Jakarta, Jumat (29/8).

Hal itu disampaikan Agusdien pada sosialisasi beras untuk orang miskin atau raskin yang diikuti 598 tenaga kesejahteraan sosial kecamatan (TKSK) dari empat provinsi, yaitu Jakarta, Bandar Lampung, Kalimantan Barat dan Banten.

Sebanyak 6.994 TKSK akan dilibatkan untuk melakukan pengawasan penyaluran raskin dari titik distribusi ke titik bagi hingga rumah tangga sasaran.

Agusdien menjelaskan bahwa selama ini salah satu masalah dalam penyaluran beras pada program raskin adalah kualitas yang rendah karena rata-rata beras disimpan lama di gudang Bulog.

Dengan sistem vakum, kata dia, beras dibungkus rapat sehingga mencegah lembab dan berulat maupun kemungkinan kerusakan lainnya.

Ia menjelaskan bahwa Kementerian Sosial atau Kemensos sebagai kuasa pengguna anggaran (KPA) program raskin juga sudah membuat komitmen dengan Perum Bulog bahwa jika ditemukan beras yang disalurkan rusak bisa ditukar ke Bulog dalam waktu 2 x 24 jam.

Raskin diberikan untuk 15,5 juta rumah tangga sasaran sebanyak 15 kilogram per bulan setiap rumah tangga dengan kualitas beras medium dan ditebus Rp1.600 per kilogram.

Hingga saat ini realisasi program raskin sudah mencapai 78 persen dan Kemensos sudah membayar sebesar Rp11 triliun dari total anggaran Rp18,8 triliun. AN-MB