Buleleng, (Metrobali.com)

Peringatan HUT Kota Singaraja Tahun 2025 mengusung tema “Paripurna Jayeng Wikrama” yang memiliki makna, kesempurnaan menuju kejayaan dalam keunggulan dan keberagaman.

“Kita lebur perbedaan dan keberagaman menjadi satu untuk rasa cinta kepada Tanah Denbukit. Melalui momentum ini mari kita lestarikan sejarah lahirnya Kota Singaraja serta sebagai upaya untuk menanamkan nilai sejarah perjuangan dan keagungan Raja I Gusti Anglurah Panji Sakti,”ucap Bupati Buleleng Nyoman Sutjidra saat menyampaikan sambutan dalam apel HUT Kota Singaraja ke 421 di halaman Kantor Bupati, pada Minggu (30/3/2025).

Lebih lanjut dikatakan tatanan kehidupan baru yang holistik menuju Era Baru, akan segera terwujud apabila adanya komitmen kita bersama untuk mengupayakan transformasi tata kelola pemerintahan daerah yang kredibel dan akuntabel, serta menjamin kemudahan berinvestasi dengan memantapkan stabilitas keamanan, kepastian hukum, dan ketertiban umum.

“Penerapan nilai produktif, adaptif, tuntas, emansipatif dan nyata (PATEN) yang mengandung prinsip kebenaran sebagai dasar keyakinan dan perilaku organisasi yang menjadi pedoman dalam membentuk budaya kerja yang mempengaruhi pengambilan keputusan dan implementasi program-program kerja,” ujarnya menegaskan.

Iapun menyebut, usia 421 tahun dalam perjalanan sebuah kabupaten menunjukkan usia yang sangat matang dan teruji dari berbagai pengalaman. Diharapkan pelaksanaan peringatan Hari Lahir Kota Singaraja tahun ini bukanlah kegiatan seremonial belaka, di tengah upaya untuk menjalankan amanat pemerintah pusat melalui kebijakan yang bertajuk “efesiensi”.

“Kita jadikan hari bersejarah ini sebagai momentum untuk introspeksi dan perencanaan ke depan yang lebih baik demi mewujudkan masyarakat dengan Visi Pembangunan Kabupaten Buleleng berpedoman pada warisan berupa wejangan leluhur untuk menjaga keharmonisan Alam, Manusia, dan Kebudayaan Buleleng,” jelasnya.

Menurutnya konsep Buleleng masa depan dirumuskan berdasarkan nilai-nilai kearifan lokal Sat Kerthi, serta dengan memperhatikan dinamika kebutuhan kehidupan masyarakat dalam menghadapi perkembangan secara lokal, nasional, dan global. Melalui visi “NANGUN SAT KERTHI LOKA BALI” Melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana Dalam Bali Era Baru Di Kabupaten Buleleng, yang mengandung makna; Menjaga Kesucian dan Keharmonisan Alam Bali di Buleleng Beserta Isinya, Untuk Mewujudkan Kehidupan Krama Buleleng yang Sejahtera dan Bahagia, Niskala-Sekala Menuju Kehidupan Krama dan Gumi Buleleng Sesuai dengan Prinsip Trisakti Bung Karno.

Usai apel Bupati Buleleng beserta anggota Forkopimda menyerahkan bantuan sosial berupa alat bantu bagi penyandang disabilitas, pakaian layak pakai, beras,lounching ambulan jenasah dan pemulasaran gratis, benih padi dan alat pertanian, bantuan rumah swadaya, bantuan tidak terduga (BTT) dan diskon pajak sampai 90% bagi pemilik lahan pertanian pangan berkelanjutan (LP2B). GS