Buleleng Membiru, TPS Diserbu: Sugawa-Suardana Dicoblos Tanpa Ragu, Kemenangan Harapan Perubahan Menyatu
Foto: Calon Bupati Buleleng Dr. Nyoman Sugawa Korry usai menyalurkan hak pilihnya di TPS 3 Desa Banyuatis Buleleng.
Buleleng (Metrobali.com)-
Hari ini, Rabu, 27 November 2024, Buleleng berdenyut dalam semangat yang berbeda. Langit biru seolah merestui langkah ratusan ribu warga yang dengan antusias mendatangi TPS untuk menggunakan hak pilih mereka dalam Pilkada Buleleng. Di balik langkah-langkah yang penuh keyakinan itu, ada satu harapan besar: membawa Buleleng menuju gerbang perubahan.
Dari pelosok desa hingga jantung kota, semangat membiru terasa kental. Warga tak hanya datang untuk mencoblos, tetapi juga membawa doa dan mimpi besar untuk kabupaten mereka. Sorak-sorai pendukung Paslon Nomor Urut Satu, Dr. Nyoman Sugawa Korry dan Dr. Gede Suardana (Sugawa-Suardana), menggema di berbagai penjuru, menyatukan harapan dalam warna biru paslon yang diusung KIM Plus itu.
Sugawa-Suardana, pasangan yang diusung dengan visi besar untuk kesejahteraan Buleleng, berhasil menyalakan api optimisme di hati rakyat. Warga percaya, pasangan ini bukan sekadar simbol, tetapi sosok nyata yang mampu mewujudkan perubahan.
Hari pencoblosan ini terasa istimewa. Para pemuda berbaris rapi, lansia datang dengan penuh semangat, dan para ibu menggendong anak sambil mencoblos dengan hati yang teguh. Semua menunjukkan satu tujuan: Buleleng yang lebih sejahtera.
Keyakinan akan kemenangan Sugawa-Suardana semakin terasa di setiap sudut. Senyum warga yang keluar dari TPS mencerminkan optimisme bahwa mimpi ini bisa menjadi nyata. Di bawah panji biru, mereka percaya, kemenangan ini akan menjadi gerbang emas menuju kemajuan yang selama ini diimpikan.
Langit Buleleng hari ini menjadi saksi, bagaimana masyarakatnya bangkit untuk mengukir sejarah. Sugawa-Suardana bukan hanya pasangan calon, tetapi simbol dari harapan baru. Dan dengan antusiasme yang luar biasa ini, kemenangan seakan tinggal selangkah lagi. Buleleng membiru, membawa harapan dan janji untuk masa depan yang lebih cerah.
Sementara itu bawah langit biru Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar, hari itu juga menjadi saksi bagi komitmen seorang pemimpin. Dr. I Nyoman Sugawa Korry, calon Bupati Buleleng nomor urut 01, melangkah masuk ke TPS 3. Langkahnya mantap, tatapannya penuh keyakinan. Ia bukan hanya datang untuk menunaikan hak pilihnya, tetapi juga menyuarakan pesan penting: demokrasi harus dijaga dengan elegansi dan hati yang tulus.
“Antusiasme masyarakat Buleleng hari ini begitu luar biasa,” ujar Sugawa dengan senyum yang merekah. Ia melihat lebih dari sekadar antrean panjang di TPS, tetapi sebuah kesadaran kolektif. “Demokrasi bukan hanya tentang memilih. Ini adalah aset berharga, warisan yang harus kita rawat untuk anak cucu kita nanti,” tambahnya.
Sugawa Korry yang didampingi Calon Wakil Bupati Suardana, menyampaikan rasa syukurnya atas partisipasi masyarakat. Di tengah dinamika politik, ia mengingatkan bahwa perbedaan pilihan tidak seharusnya memecah persatuan.
“Kita boleh berbeda, tetapi semangat kekeluargaan harus tetap menjadi fondasi utama. Karena, apa yang kita lakukan hari ini adalah pijakan untuk masa depan yang lebih baik,” katanya, suaranya penuh harap.
Sebagai sosok yang mengusung visi perubahan, Sugawa tak hanya berbicara tentang kemenangan. Ia menekankan bahwa kemenangan sejati adalah yang terlahir dari keikhlasan hati para pemilih.
“Kami ingin kemenangan ini menjadi cerminan harapan masyarakat Buleleng. Perubahan yang kita impikan bukan sekadar untuk hari ini, tetapi untuk masa depan generasi mendatang,” tegasnya.
Di TPS 3, proses pemungutan suara berlangsung dengan damai dan tertib. Sugawa Korry mengapresiasi suasana kondusif itu dan mengajak semua pihak menjaga kedamaian hingga penghitungan suara selesai. Baginya, hasil Pilkada ini bukan sekadar angka, tetapi wujud aspirasi masyarakat yang ingin Buleleng melangkah lebih maju.
Dengan mata yang menyiratkan optimisme, Sugawa Korry menutup keterangannya. Ia percaya, jalan perubahan besar untuk Buleleng sudah semakin dekat. “Terima kasih kepada semua yang telah memberi kami kepercayaan. Ini adalah amanah, dan kami siap menjadikannya langkah awal untuk membawa Buleleng menuju masa depan yang lebih cerah.”
Hari itu, Desa Banyuatis tak hanya menyaksikan seorang pemimpin memilih, tetapi juga mendengar janji yang menggugah hati: janji untuk menjaga demokrasi, merawat persatuan, dan menjemput perubahan yang lebih baik.(dan)