Foto : Anggota DPRD Bali Ida Bagus Gede Udiyana/MB

Denpasar, (Metrobali.com) –

Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar memang telah mendapat berbagai penghargaan terkait upaya menjadi smart city atau kota pintar dengan berbagai penerapan teknologi dalam pembangunan kota dan pelayanan publik.  Yang terbaru Pemkot Denpasar meraih penghargaan peringkat pertama smart city kategori kota sedang. Sejumlah bantuan teknologi seperti CCTV dan wifi pun berdatangan dari perusahaan  telekomunikasi seperti PT. Tower Bersama Group.

Namun menurut tokoh masyarakat Denpasar yang juga anggota DPRD Bali Ida Bagus Gede Udiyana, smart city bukan hanya persoalan penerapan teknologi untuk menyelesaikan permasalahan kota. Namun smart city juga harus mendorong partisipasi lebih aktif masyarakat kota dalam setiap aspek pembangunan.

“Yang terpenting dari smart city di Denpasar harus mampu mendorong partisipasi lebih aktif warga kota dalam menyelesaikan berbagai masalah perkotaan. Kalau teknologi itu sifatnya hanya enabler saja,” kata Udiyana di Denpasar, Minggu (1/4/2018).

Menurutnya bentuk partisipasi warga kota ini cukup beragam. Salah satu yang cukup kentara dan sudah cukup bagus adalah keaktifan masyarakat menyampaikan keluhan dan laporan terkait berbagai permasalahan di Denpasar melalui aplikasi Pengaduan Rakyat Online (PRO) Denpasar+. Namun hal itu saja tidak cukup. Perlu upaya lebih besar dari Pemkot untuk membangun kesadaran kolektif masyarakat bahwa kota ini adalah miliki bersama dan perlu dijaga bersama.

“Jika rasa memiliki itu ada maka tidak akan ada lagi yang membuang sampah sembarangan ke sungai, tidak ada lagi yang berjualan di trotoar, tidak ada lagi parkir liar dan sembarangan. Jadi smart city itu adalah juga tentang membangun kesadaran warga kota agar berprilaku smart dan peduli dengan kotanya,” papar Udiyana yang anggota Komisi III DPRD Bali  membidangi pembangunan serta infrastruktur.

Partisipasi lain yang perlu juga didorong, imbuhnya, adalah  agar para  developer lokal termasuk juga perguruan tinggi di Denpasar yang bergerak di bidang IT mampu  lebih banyak mengembangkan aplikasi dan teknologi pendukung smart city dalam upaya mengatasi berbagai permasalahan di perkotaan dengan sentuhan teknologi. “Pemerintah harus mampu menggandeng talenta-talenta lokal untuk mengembangkan teknologi dan aplikasi pendukung smart city.  Namun pemerintah juga harus cukup cerdas memberikan apresiasi kepada para pengembang aplikasi ini,” ujar politisi Golkar asal Sanur itu.

Udiyana mengapreasiasi capaian Walikota Denpasar Ida Bagus Rai Dharmawijata Mantra dalam meletakan pondasi pembangunan smart city. Namun sejumlah catatan dan kritik konstruktif perlu tetap diperhatikan. Sebab masih banyak masalah dalam dimensi smart city yang belum terselesaikan. “Konsep smart city ini harus lebih riil. Masyarakat juga harus diberikan pemahaman. Sebab banyak masyarakat yang belum tahu apa itu smart city,” pungkas Udiyana.

Pewarta : Widana Daud

Editor: Hana Sutiawati