Jembrana (Metrobali.com)

 

Bupati Jembrana I Nengah Tamba membuka secara resmi Musrenbang dalam rangka penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Semesta Berencana Kabupaten Jembrana tahun 2023 di Ruang Rapat Gedung Kesenian Bung Karno, Kamis (31/3/2022).

Dalam musrenbang yang mengangkat tema, penguatan sektor strategis dan peningkatan daya saing SDM untuk percetapatan pemulihan ekonomi, Bupati I Nengah Tamba menyampaikan arahan focus pembangunan pada tahun 2023.

Diantaranya, transformasi ekonomi melalui penguatan sektor pertanian, perkebunan dan perikanan. Peningkatan akses pelayanan kesehatan dan pembangunan SDM, jaminan social dan ketenagakerjaan. Kemudian, adat, agama, tradisi, seni budaya, dan pariwisata, serta yang terakhir pembangunan infrastruktur dan peningkatan tata kelola pemerintah dan pelayanan public.

“Arah fokus pembangunan Kabupaten Jembrana ditahun 2023 ini, mengacu pada beberapa isu strategis dan permasalah yang masih menjadi kendala dan tantangan di kabupaten Jembrana, seperti capaian pertumbuhan ekonomi dikabupaten Jembrana tahun 2021 masih terkontraksi -0,65. IPM (Indeks Pembangunan Manusia) Jembrana masih dibawah rata-rata IPM Kabupaten/Kota di Bali, serta kebijakan pemerintah pusat terkait trasisi perubahan pandemi covid-19 menjadi endemi,” ucapnya.

Disamping kendala dan tantangan, pihaknya juga mengatakan terdapat potensi-potensi di Kabupaten Jembrana diantaranya dibangunnya tol Gilimanuk-Mengwi, banyaknya investasi yang telah dan akan masuk ke Jembrana, serta telah dibangunnya sentra tenun dan sirkuit all in one di tahun 2022. “Itu semua dijadikan dasar dalam penentuan program dan kegiatan, disamping juga memperhatikan rancangan tema pembangunan nasional dan provinsi Bali tahun 2023,” ujar Bupati asal Desa Kaliakah tersebut.

Lebih lanjut, Bupati Tamba menuturkan bahwa penyusunan RKPD Kabupaten Tahun 2023 ini merupakan tahun kedua dalam RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Jembrana tahun 2021-2026.

“Tentu dalam proses menyusun RKPD tahun ini, saya minta semua pimpinan dan aparatur diperangkat daerah serta seluruh stakeholder untuk berpikiran terbuka, memiliki visi kedepan, terintegratif dan inovatif. Perangkat daerah harus mampu mengintegrasikan pembangunan lintas sektor, dengan itu diharapkan penyelenggaraan pembangunan pada tahun 2023 akan lebih terarah, terukur, dan akuntabel serta mampu menjawab isu-isu yang strategis dan tantangan yang dihadapi pemerintah daerah dan masyarakat Jembrana secara tepat dan strategis ,” tuturnya.

Mengingat kegiatan musrenbang ini akan digunakan sebagai acuan penyempurnaan dokumen rancangan RKPD Semesta Berencana Jembrana tahun 2023, Kepala Bappeda Jembrana I Made Sudantra menjelaskan bahwa kiranya perlu dilaporkan capaian kinerja pembangunan Kabupaten Jembrana pada tahun 2021 dan target kinerja ditahun 2023. Selama pandemi covid-19, laju pertumbuhan ekonomi Jembrana mengalami kontraksi cukup dalam. Namun, seiring dengan pengambilan kebijakan pemulihan perekonomian, laju pertumbuhan ekonomi di Jembrana perlahan-lahan mengalami peningkatan hingga tercatat diangka -0,65% untuk tahun 2021. Selain itu IPM Jembrana meningkat menjadi 72,75 dan tingkat pengangguran terbuka juga mampu ditekan menjadi 4,11.

“Berdasarkan capaian ditahun 2021 itu, Kami proyeksi target untuk tahun 2023, antara lain laju pertumbuhan ekonomi ditarget diangkat 5,56, kemudian indeks gini ratio ditargetkan pada angka 0,323, presentase penduduk dibawah garis kemiskinan ditargetkan menjadi 3,82, IPM Jembrana diangka 74,55 , laju pertumbuhan perkapita ditarget menjadi 3,50 serta yang terakhir tingkat penangguran terbuka diharapkan dapat ditekan diangka 3,00 ,” pungkasnya.

Turut hadir pembukaan musrenbang RKPJ ini, Ketua DPRD Jembrana Ni Made Sri Sutharmi beserta jajaran Anggota DPRD Jembrana, Sekda I Made Budiasa, Perwakilan Bappeda Provinsi Bali, Pimpinan instansi vertikal/ OPD di Jembrana, Camat serta Forum Kepala Desa. (RED-MB)