Foto: Anggota Komisi IV DPRD Kota Denpasar Emiliana Sri Wahjuni dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) saat bersama anak-anak pemenang kuis video kreatif bahasa isyarat.

Denpasar (Metrobali.com)-

Anggota Komisi IV DPRD Kota Denpasar Emiliana Sri Wahjuni dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) memang tak lelah berkarya dan menginspirasi. Kepeduliannya kepada para penyandang disabilitas juga terus ditunjukkan dengan berbagai cara.

Tidak hanya dengan cara langsung menyapa, mengunjungi dan berbagi dengan mereka seperti yang dilakukan belum lama ini dengan para penyandang tuna netra di DPC Pertuni Denpasar, namun Emiliana Sri Wahjuni terus mengedukasi dan menanamkan kesadaran pada anak-anak agar berempati kepada semua penyandang disabilitas.

Kali ini Srikandi DPRD Kota Denpasar dari PSI ini menunjukkan kepedulian kepada penyandang disabilitas tuli atau yang disebut sebagai Sahabat Tuli.

Kepedulian ini dilakukan dengan cara kreatif dan edukatif dengan mengajak anak-anak untuk belajar bahasa isyarat agar dapat menyampaikan pesan dan berkomunikasi dengan Sahabat Tuli.

Menariknya kegiatan edukasi ini dilakukan melalui kuis di media sosial dimana Emiliana Sri Wahjuni mengajak anak-anak untuk membuat video ucapan kepada Sahabat Tuli dengan menggunakan bahasa isyarat.

Mulai dari ucapan salam seperti selamat pagi, selamat siang dan sebagainya hingga ucapan yang menggambarkan rasa kasih sayang seperti I Love You.

Para anak-anak pun antusias belajar bahasa isyarat sederhana dan membuat video singkat yang dikirim ke Facebook Fanpage Emiliana Sri Wahjuni.

Sebagai bentuk apresiasi, Emiliana Sri Wahjuni pun mengundang sejumlah pemenang untuk diberikan berbagi hadiah menarik di Rumah Kreatif Emiliana Sri Wahjuni, di Kerta Dalam Mansion, Sidakarya, Denpasar, Sabtu sore (18/7/2020).

Tentunya kegiatan ini dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 seperti memakai masker, jaga jarak dan cuci tangan

“Saya ingin anak-anak sejak dini diajarkan empati kepada para penyandang disabilitas seperti kepada para Sahabat Tuli,” kata Emiliana Sri Wahjuni.

Keseruan dan keceriaan pun kembali terlihat di Rumah Kreatif Emiliana Sri Wahjuni ini saat para anak-anak ini kembali membuat video ucapan untuk para Sahabat Tuli. Para orang tua pun merasa gembira dan senang anak-anaknya bisa belajar hal-hal baru dan tetap menjadi kreatif di tengah-tengah pandemi Covid-19.

“Terima kasih ibu Emiliana sudah membuat aktivitas yang menarik dan membuat anak-anak jadi kreatif serta mampu berempati pada para Sahabat Tuli,” kata salah satu orang tua.

Emiliana Sri Wahjuni pun berharap para anak-anak ini semakin mampu menerima dan menghadapi keberadaan teman-teman mereka para Sahabat Tuli sehingga tidak ada kesan diskriminasi atau bully kepada mereka.

“Dengan belajar bahasa isyarata, klau punya teman keluarga, tidak sama komunikasinya, anak-anak ini bisa hargai cara komunikasi mereka dan bisa hargai para Sahabat Tuli,” ujar Sekretaris Fraksi NasDem-PSI DPRD Kota Denpasar ini.

Ia sendiri pun sangat tertarik dan antusias belajar bahasa isyarat agar bisa berinteraksi dengan anak-anak para Sahabat Tuli. Bahkan ia sampai rajin mencari video di YouTube yang memberikan tutorial belajar bahasa isyarat dalam berbagai versi baik bahasa Indonesia maupun versi United Kingdom (Inggris).

“Ternyata bahasa isyarat tiap-tiap negara beda. Tapi untuk anak-anak ini saya ajak belajar yang mudah dan universal seperti bagaimana mengucapkan I Love You,” ujar Anggota Komisi IV DPRD Kota Denpasar yang membidangi kesehatan, pendidikan, pemuda dan olahraga, pemberdayaan perempuan, sosial dan tenaga kerja, kebersihan dan pertamanan, pariwisata dan lain-lain ini.

Saat mengundang anak-anak pemenang kuis dan orang tuanya ke Rumah Kreatif Emiliana Sri Wahjuni, Anggota DPRD Denpasar Dapil Denpasar Selatan dari PSI ini juga menyediakan makanan bagi anak-anak seperti bubur kacang hijau.

Para ibu-ibu juga diberikan edukasi bagaimana bercocok tanam di pekarangan rumah dengan memanfaatkan lahan/media tanam yang ada.

“Ibu-ibu saya ajarkan bercocok tanam dan saya berikan bibit supaya mereka gunakan space rumah sendiri untuk menanam sayuran ataupun cabai dan sebagainya untuk menjaga ketahanan pangan keluarga,” tandas Emiliana Sri Wahjuni. (dan)