Jakarta, (Metrobali.com)

Guna menunjang pembangunan IKN sebagai simbol identitas nasional, kota berkelanjutan di dunia, serta sebagai penggerak ekonomi Indonesia di masa depan. Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) terus menyiapkan hal-hal mendasar yang dibutuhkan dalam pembangunan.

Pada smart city aspek keamanan siber menjadi hal yang krusial, hal ini guna memberikan perlindungan yang efektif terhadap risiko gangguan di ranah siber.

“BSSN senantiasa berperan aktif dalam menjalankan tugas keamanan siber yang terkait program-program pemerintah terkini,” ujar Kepala BSSN Letjen TNI (Purn) Hinsa Siburian Kantor Pusbang BSSN, Sentul, Bogor, Rabu (16/3/2022).

BSSN telah menyiapkan Pusat Pengembangan sumber daya manusia (SDM) yang dilengkapi dengan sarana berupa simulator smart city Cybersecurity Online Simulation Platform di Sentul, Bogor.

Cybersecurity Online Simulation Platform menyediakan sarana pendukung kegiatan peningkatan kompetensi SDM Keamanan Siber dalam hal proses tanggap insiden siber dalam bentuk platform lab simulasi, yang dapat diakses oleh seluruh peserta secara online.

Sistem simulasi ini bisa memodelkan infrastruktur siber Smart City, sehingga dapat menjadi media pembelajaran terkait dalam upaya membangun kapabilitas dalam proses tanggap insiden, pendeteksian serangan siber, serta mitigasi khususnya pada sistem elektronik yang berkaitan dengan sektor-sektor yang ada di dalam Smart City.

Sistem yang dimiliki mencakup delapan sektor yaitu, Sektor Industri, Sektor Transportasi Udara, Sektor Energi, Sektor Kesehatan Transportasi Darat, Sektor Sumber Daya Air, Sektor Finansial, Jasa Keuangan dan Asuransi dan Sektor Telekomunikasi.

“SDM menjadi prioritas utama yang dikembangkan. Karena dengan SDM yang matang, kita bisa selalu berevolusi dan mengikuti kebutuhan akan keamanan siber. Kalau hanya mengejar teknologi, ya kita hanya belanja terus,” paparnya.

Untuk mengembangkan SDM keamanan siber yang berkompetensi, BSSN meembetikan pelatihan kepada lembaga pemerintah maupun umum dengan menggunakan 250 tools keamanan siber yg dapat di akses secara online.

“Saat ini ada dua kelas pelatihan keamanan siber. Peserta pelatihan cukup menegunakan tools yang dimiliki BSSN, sebagai alat penolong instruksi untuk mempermudah transfer keterampilan,” ujar Brigjen TNI Dominggus Pakel sebagai Kapusdatik.

Ia memaparkan, durasi kelas berbeda-beda tergantung tingkat kesulitan. “Memberikan pengetahuan itu bertahap dan berkelanjutan. Melalui berbagai simulator, untuk meningkatkan SDM dalam bidang keamanan siber,” pungkasnya.  (RED-MB)