Foto: Ketua DPW PSI Provinsi Bali Nengah Yasa Adi Susanto yang akrab disapa Bro Adi (kiri) saat bersama Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep.

Denpasar (Metrobali.com)-

Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Provinsi Bali Nengah Yasa Adi Susanto yang akrab disapa Bro Adi semakin mantap untuk bertarung di Pilwali Denpasar November 2024 ini setelah mendapatkan mandat dari Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep untuk maju sebagai Calon Wakil Walikota Denpasar.

Bro Adi juga mendapatkan dukungan dari Gerindra Bali dimana Ketua DPD Partai Gerindra Bali Made Muliawan Arya alias De Gadjah menyatakan untuk Calon Wakil Walikota Denpasar diberikan kepada Bro Adi sementara untuk Calon Walikota Denpasar akan dipercayakan kepada sosok dari kalangan profesional.

Terkait hal tersebut Bro Adi menjelaskan bahwa mandat dari DPP PSI diterimanya minggu lalu. Mandat tersebut menugaskannya untuk maju sebagai Calon Wakil Walikota Denpasar. Mandat ini bukan merupakan surat rekomendasi, tetapi akan dievaluasi berdasarkan hasil survei.

Jika hasil survei bagus, maka surat rekomendasi akan diberikan. Selain itu, Bro Adi juga diarahkan untuk berkomunikasi dengan partai-partai lain, terutama yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM).

“Itu bukan surat rekomendasi, tetapi hanya mandat saja, yang artinya nanti dievaluasi. Kalau misalnya nanti surveinya bagus maka akan diberikan surat rekomendasi. Kemudian kita disuruh komunikasi juga dengan partai-partai yang lain, terutama yang ada di Koalisi Indonesia Maju (KIM). Itu saja bunyi surat mandatnya, nanti akan dievaluasi bagaimana setelah sebulan ini,” terang Bro Adi saat dihubungi Rabu 5 Juni 2024.

Bro Adi menjelaskan lebih lanjut bahwa dengan diberikan mandat tersebut artinya ia dipercaya untuk maju tarung di Pilwali Denpasar pada November mendatang, meskipun belum sepenuhnya final. Keputusan final masih harus menunggu hasil survei dan pembentukan koalisi dengan partai-partai lainnya. Menurut Bro Adi, mandat tersebut bisa diibaratkan seperti tiket yang sudah dibooking namun belum dikeluarkan. Jika tidak ada perubahan, tiket tersebut akan dikeluarkan.

“Mandat itu artinya kita diberikan kepercayaan untuk tarung di Pilkada ini, tetapi belum 100%. 100% nya menunggu hasil survei, kemudian koalisi-koalisi dengan partai yang lainnya. Jadi artinya kita sudah diberikan, kalau ibaratnya tiket itu sudah dibookingkan tiketlah, belum dikeluarkan saja. Kalau misalnya tidak ada perubahan tinggal dikeluarkan saja tiketnya,” kata politisi PSI yang juga seorang advokat ini.

Sebelumnya, Ketua DPD Gerindra Bali, Made Mulyawan Arya, yang akrab disapa De Gadjah, mengusulkan Bro Adi sebagai Bakal Calon Wakil Walikota Denpasar. Menanggapi hal ini, Bro Adi mengatakan bahwa Gerindra dan PSI sudah berada pada satu frekuensi, menunjukkan keselarasan di antara kedua partai.

Selain itu DPP PSI juga mengarahkan untuk terus berkomunikasi dengan Gerindra dan partai-partai lain, terutama yang tergabung di dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM). Bro Adi mengungkapkan bahwa Ketua Gerindra Bali, De Gadjah, telah menegaskan bahwa calon Wakil Walikota Denpasar sudah ditetapkan dari PSI. Namun, Bro Adi menjelaskan bahwa keputusan final dan surat rekomendasi masih menunggu hasil akhir.

“Karena arahan dari DPP kita juga harus terus berkomunikasi dengan Gerindra, partai-partai yang ada di Koalisi Indonesia Maju (KIM). Sehingga Ketua Gerindra, De Gadjah, yang langsung menegaskan bahwasanya untuk calon Wakil Walikota Denpasar sudah fix dari PSI. Tapi apakah nanti itu dinyatakan dengan surat rekomendasi, tentu kita menunggu hasil akhirnya. Yang jelas statement De Gadjah seperti itu,” tuturnya.

Di sisi lain Bro Adi menegaskan empat persoalan krusial di Denpasar yang perlu penanganan serius yakni banjir, kemacetan, masalah sampah hingga aksi kriminalitas. Dikatakan, rincian penanganan empat masalah krusial tersebut akan diuraikan dalam visi misi jika ia telah resmi menjadi Calon Wakil Walikota Denpasar. Bro Adi menyatakan, saat ini belum perlu menguraikan detailnya karena masih prematur, namun penanganan empat masalah tersebut akan menjadi fokus utama dalam visi misi yang akan disampaikan nanti.

“Yang jelas 4 permasalahan krusial itu ya masalah banjir, kemacetan, kemudian terkait dengan kriminal juga dan sampah. Ini merupakan permalasahan-permasalahan yang harus kita lakukan nanti penanganannya. Kita tidak perlu uraikan sekarang karena masih prematur. Nanti lah ketika sudah resmi menjadi pasangan calon, di sana nanti akan dituangkan dalam visi misi kita,” pungkas tokoh yang berpengalaman belasan tahun di kapal pesiar dan juga praktisi penempatan Pekerja Migran Indonesia (PMI) ini. (wid)