Suryamin 1 

Jakarta (Metrobali.com)-

Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan kinerja ekspor Indonesia pada Agustus mengalami kenaikan sebesar 2,48 persen jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya, atau mencapai 14,48 miliar dolar Amerika Serikat.

“Ekspor Indonesia pada Agustus 2014 mencapai 14,48 miliar dolar AS, atau mengalami peningkatan sebesar 2,48 persen dan jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2013, maka mengalami kenaikan sebesar 10,63 persen,” kata Kepala BPS Suryamin dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu (1/10).

Ia mengatakan dari sisi non-migas, kinerja ekspor Indonesia pada Agustus 2014 mencapai 11,88 miliar dolar AS atau naik 2,14 persen jika dibandingkan dengan Juli 2014.

Jika dibandingkan dengan periode yang sama pada 2013, katanya, tercatat mengalami kenaikan sebesar 14,61 persen.

Berdasarkan data BPS, peningkatan terbesar ekspor non-migas pada Agustus 2014 terjadi pada kendaraan dan bagiannya sebesar 106,4 juta dolar AS atau 28,54 persen, sedangkan penurunan terbesar terjadi pada lemak dan minyak hewan nabati sebesar 17,78 persen atau 343,9 juta dolar AS.

Untuk ekspor migas, katanya, juga mengalami kenaikan sebesar 4,08 persen dari sebelumnya 2,5 miliar dolar AS menjadi 2,6 miliar dolar AS.

Peningkatan tersebut disebabkan oleh meningkatnya ekspor minyak mentah sebesar 20,12 persen atau mencapai 814,2 juta dolar AS dan juga peningkatan ekspor gas sebesar 1,74 persen menjadi 1,5 miliar dolar AS.

Untuk ekspor hasil minyak mengalami penurunan sebesar 19,75 persen menjadi 246,9 juta dolar AS.

Namun, jika dilihat dari volume ekspor migas pada Agustus dibandingkan Juli 2014, maka ekspor mengalami peningkatan, dimana ekspor minyak mentah naik 23,03 persen dan gas sebesar 1,10 persen, dan hasil minyak turun sebesar 9,08 persen.

Secara kumulatif, kinerja ekspor Indonesia untuk periode Januari-Agustus 2014 mencapai 117,42 miliar dolar AS atau menurun 1,52 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama pada 2013.

Impor untuk periode yang sama, tercatat mencapai 118,83 miliar dolar AS atau mengalami penurunan sebesar 4,82 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama pada 2013.

Nilai kumulatif tersebut, terdiri atas impor migas sebesar 29,37 miliar dolar AS atau turun 1,83 persen, sedangkan impor non-migas turun 5,76 persen atau menjadi 89,46 miliar dolar AS.

Dengan demikian, defisit neraca perdagangan Indonesia untuk periode yang sama mencapai 1,41 miliar dolar AS, kendati neraca perdagangan non-migas mampu mengantongi surplus sebesar 7,18 miliar dolar AS, namun harus tertekan dengan defisit neraca perdagangan migas sebesar 8,59 miliar dolar AS. AN-MB