Suryamin 1

Jakarta (Metrobali.com)-

Badan Pusat Statistik (BPS) akan menyelenggarakan Sensus Ekonomi 2016 untuk mendapatkan data terbaru terkait sektor usaha yang ada di Indonesia.

“Sensus ini dilaksanakan untuk mendapatkan jumlah total seluruh usaha di semua sektor ekonomi yang ada di wilayah Indonesia,” kata Kepala BPS Suryamin pada acara “Sosialisasi Sensus Ekonomi 2016” di Jakarta, Jumat (8/5).

Menurut dia, survei sektor usaha yang akan dimulai pada 2016 kelak, juga akan menyantumkan informasi mengenai karakteristik, jenis, dan penyebaran kegiatan usaha di kota hingga daerah terpencil Nusantara.

Lebih lanjut ia menjelaskan program yang telah direncanakan sejak 2014 itu, pada tahun ini memasuki tahap persiapan untuk kemudian dilakukan pencacahan lapangan pada 2016.

Selanjutnya, dua tahun berikutnya, yakni 2017 dan 2018, data-data yang didapatkan akan diolah serta dianalisis, tambahnya.

“Kita akan ‘menyisir’ ke perusahaan-perusahaan skala mikro sampai makro, penghitungan ini juga akan mencakup pedagang kaki lima dan klontong,” ujar Suryamin.

Kegiatan usaha yang akan didata, menurut dia terdiri dari manufaktur, perumahan, pertambangan, penggalian, perdagangan dalam dan luar negeri, serta sektor jasa.

Dalam kegiatan pencacahan lapangan ini, ia mengatakan sektor pertanian tidak akan diikutkan, karena pada 2013, BPS telah melakukan sensus pada bidang ini, sehingga data yang dimiliki BPS dinilai masih relevan, tambahnya. AN-MB