Denpasar (Metrobali.com)-

Bedah proposal hasil penelitian  Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Bali NTB NTT, berlangsung di ruang sidang BPNB Senen ( 27/5). Dalam kegiatan rutin itu dihadiri pula oleh Drs. Bashori Imron, dari LIPI Jakarta, Kemdikbud Balitbang, dengan menghadirkan pula Balai Arkeologi Denpasar, Balai Penelitian Bahasa, serta para penyaji /pembahas yang terdiri dari Prof Dr. I Gde Parimartha MA, Dr. I Gede Mudana Dr. Bagus Darmika, dan Drs. Made Purna, MSi (kepala BPNB).    

 Bedah Proposal Penelitian dan Inventarasasi karya budaya diselenggarakan atas kerjasama Bali Pelestarian Nilai Budaya NTB – NTT dengan Balai Arkelogi Denpasar, Balai Penelitian Bahasa, Balitbang dan LIPI Jakarta diawali pengarahan oleh Drs. Bushori Imron dari LIPI yang intinya memberikan satu masukan hak dan kewajiban akan penelitian. Sehingga fungsi dan tugas BNPB dengan lembaga lain tidak tumpah tindih.

Sedang oleh Kepala BPNB Bali NTB NTT Made Purna menambahkan bahwa hasil dari penelitian yang saat ini ada 8 ( delapan) antar lain mengangkat tentang  “ Tradisi Berzanji Sebagai identitas Masyarakat Loloan, Kabupaten Jembrana, Kearifan Lokal Masyarakat Truyan, Bangli. Tradisi Nyongkolan Sebagai Indentitas Masyarakat Sasak Mataram NTB, Situs Makam Selapang Sumber Pengajaran Sejarah lokal di Lombok Timur dalam Perspektif sejarah dan Pengembangan Wisata Sejarah, dan lainnya. 

“ Semua itu akan dikaji dan dibahas yang kemudian akan disempurnakan, dengan melibatkan tim dari perguruan tinggi. Setelah itu, akan dicetak dan disebarluaskan ditengah masyarakat. Kemudian juga dijadikan bahan pelajaran muatan local, bagi anak sekolah dari mulai tingkat SD sampai perguruan tinggi,” papar Made Purna.

Sementara itu Prof Parimarha mengatakan bahwa penelitina ini penting dilakukan seperti oleh daerah lain. Untuk mengangkat nilai budaya yang ada. Sementara tujuan dari bedah proposal penelitian ini ialah untuk memberikan satu arahan, yang sekiranya masih perlu dilakukan dalam penelitian dan masukan lainnya. Tahapan selanjutnya hasil itu akan lebih dikuatkan dengan melibatkan pihak perguruan tinggi “ Bahwa hasil dari penelitian menyangkut nilai nilai substansi budaya tersebut bertujuan untuk penguatan karakter bangsa,” tutupnya. HP-MB