Buleleng, (Metrobali.com)- 
Rabat beton yang di anggarkan sepanjang 2.180 meter itu sudah tuntas pada tahun 2019 lalu. Sedangkan yang tersisa dan belum bisa di selesaikan di tahun 2019 adalah 2 unit bak dan 1 penyenderan badan jalan. “Nah yang tersisa inilah yang baru bisa di kerjakan pada bulan juni 2020,” ucap Perbekel Tigawasa, Made Sudarmayasa, minggu kemwrin di kantor desa setempat.

Kenapa bulan juni?

“Dengan BPD sebenarnya kita sempat mengadakan pra lpj dan di sepakati toleransi waktu sampai 31 Maret 2020. Di bulan Pebruari 2020, kita sudah sempat mendrop material ke lokasi penyenderan. Oleh karena ada covid19, akhirnya tertunda lagi pengerjaannya. Dan baru bisa di kerjakan di bulan Juni 2020. Inipun di bulan juni baru bisa di kerjakan sekitar 60 persen, saat ini masih bekerja.” ucapnya menjelaskan.

Menurutnya kalau segi aturan regulasi, memang diakui salah. Karena realisasi anggaran per 31 Desember. “Mestinya pelaporannya toleransinya 31. Lewat waktunya inilah, kita sampaikan ke BPD masalah keadaan cuaca yang sangat tidak mendukung di Tahun 2019. Bahkan desember pun kita mengadakan kontes masih di tutup terpal karena hujan masih deras. Itu faktanya, itu yang menghambat kenapa sampai bisa ada pekerjaan yang tidak bisa di selesaikan.” ungkapnya.

Kemudian lanjut Mekel Sudarmayasa rencana yang kita kerjakan biar tuntas bulan maret, baru sempat pengiriman material di hadang oleh covid. kita kembali fokus ke covid ya begitu reda covid kita kembali mulai kerjakan yang tertinggal, mengerjakan 2 babak ini dan juga senderan. Untuk senderannya RABnya Rp 240 juta. kalau baknya Rp 100 juta untuk 3 bak, 1 bak kira Rp 40 jutaan. Ini lah yang sekarang di permasalahkan sempat di laporkan oleh warga sampai ke tingkat tipikor. Dan sekarang masih dalam proses penyidikan. “Intinya yang di klarifikasi rabat beton itu di ubah menjadi penguatan jalan senderan. Karena kalau bicara rabat beton baru di kerjakan di bulan juni 2020 salah itu, jamgan sampai salah persepsi. Padahal faktanya hanya penyenderan dan 3 unit bak. Artinya klarifikasi dalam hal ini, untuk meluruskan dan jangan sampai mengira BPDnya memberikan laporan palsu ke masyarakat,” pungkasnya.

Ketua BPD Desa Tigawasa Ketut Kawi didampingi salah satu anggotanya Robin secara tegas menyatakan bahwa proyek-proyek yang belum tuntas, agar dituntaskan pengerjaannya. Sebelum pelaksanaan Musyawarah Desa (Musdes).”Kami di BPD menerima aja alasan dari tertundanya proyek tersebut. Namun kami menegaskan agar proyek senderan dan bak itu, bisa dituntaskan pengerjaannya sebelum pelaksanaan Musdes.” tandasnya. GS