Foto : Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Denpasar melaksanakan pelatihan dan simulasi Bencana di Kota Denpasar  pada Rabu (8/8) di Hotel Oranjje Denpasar .

Denpasar (Metrobali.com)-

 Dalam upaya penanganan ,penanggulangan serta memberi pelayanan yang cepat dan tanggap dalam mengatasi  bencana menuju Kota Denpasar yang aman, nyaman, dan sehat. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Denpasar melaksanakan pelatihan dan simulasi Bencana di Kota Denpasar yang diikuti 43 peserta dari Forum Pecalang seluruh  Desa/Kelurahan di Kota Denpasar di Hotel Oranjje Denpasar selama 3 hari terhitung dari 8-10 Agustus 2018. Acara yang dibuka Sekda Kota Denpasar, AAN Rai Iswara didampingi Kepala Badan Penangulangan Bencana Daerah Kota Denpasar, IB. Joni Ariwibawa, Ketua Sabha Upadesa Kota Denpasar , Wayan Meganada, Ketua Majelis Madya Kota Denpasar, Made Karim pada Rabu (8/8).

Sekda Kota Denpasar, AAN Rai Iswara mengatakan pelatihan terhadap pecalang merupakan langkah yang sangat tepat dan kreatif dimana pecalang tidak saja memahami permasalahan yang berkaitan dengan adat dan agama, tetepi juga haru memiliki pemahaman dan keterampilan dalam membantu penanggulangan bencana khususnya dalam keadaan darurat.Tentunya melalui arahan bapak Walikota Denpasar, IB. Rai Dharmawijaya Mantra dan Wakil Walikota, IGN Jaya Negara mengajak semua pihak tanggap dan sigap dalam mengatasi bencana dan mempersiapkan diri mengantisipasi maupun pasca bencana.

“Ini merupakan langkah yang tepat untuk menanggulangi, mengatasi dan menanamkan sikap tanggap bencana maupun mempersiapkan diri dalam mengatasi bencana. Karena pecalang merupakan ujung tombak yang tentunya ada di setiap desa, sehingga jika ada bencana para pecalang lebih gampang untuk menghubungi pihak terkait ataupun mengambil langkah awal dari penanggulangan bencana,” ujar Rai Iswara.

Kepala BPBD Kota Denpasar, IB. Joni Ariwibawa yang ditemui di sela-sela acara mengatakan, pelatihan dan penggunaan sarana dan prasarana pasca bencana yang diikuti 43 peserta dari forum pecalang seluruh Desa/ Kelurahan di Kota Denpasar yang bertujuan untuk mempercepat pelayanan pada masyarakat yang sedang membutuhkan pertolongan pertama dalam mengatasi bencana serta dari pihak pecalang yang merupakan pengamanan di masing-masing Desa/Kelurahan langsung bisa berkoordinasi dengan BPBD Kota Denpasar.

“Tujuan pelaksanaan kegiatan ini merupakan meningkatkan kapasitas dari setiap pecalang-pecalang yang ada di Kota Denpasar, dalam konteks ini merupakan capasity building serta pemahaman dari setiap pecalang akan lebih meningkat”, ujarnya.

Lebih lanjut IB. Joni yang didampingi Ketua Panitia, AA. Gde Bagus Punarbawa mengatakan selain BPBD yang merupakan instansi dalam penanggulangan bencana juga dibutuhkan sinergitas dari masyarakat atau konteks ini Forum pecalang dari masing-masing Desa/Kelurahan  dalam mempercepat penjegahan dan penanggulangan serta melatih dalam situasi normal agar kapasitasnya meningkat. “Ketika ada bencana kita bisa menggerakan orang –orang yang sudah terlatih , serta sinergitas antara Pemerintah, Swasta, serta Lembaga Masyarakat bisa saling bahu membahu” tegasnya.

Selain itu, dihari yang sama pihaknya juga melaksanakan simulasi bencana di beberapa sekolah seperti SD 3 Saraswati. Dengan adanya simulasi bencana seperti tsunami maupun gempa bumi merupakan upaya untuk membudayakan latihan secara terpadu, terencana dan berkesinambungan guna meningkatkan kesadaran, kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat. “Melalui kegiatan ini diharapkan agar bisa menjadi pemerdayaan masyarakat sekitar agar nantinya dapat melakukan evakuasi secara mandiri. Dan nantinya kegiatan ini akan dilakukan terus sebagai upaya pendampingan sigap bencana,’’tambahnya.

Sumber : Humas Pemkot. Denpasar

Editor : Whraspati Radha