BPBD Badung Gelar Simulasi Penanganan Bencana Gempa dan Tsunami

Mangupura (Metrobali.com)-

            Pemerintah Kabupaten Badung melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kab. Badung mengadakan simulasi penanggulangan bencana tingkat desa/kelurahan. Simulasi bencana Gempa dan Tsunami dilaksanakan di Pantai Double Six Kuta dan simulasi shelter/penampungan sementara bertempat di Kantor Lurah Seminyak dan Kantor Lurah Legian, Jumat (19/6) lalu. Acara dihadiri kepala BPBD Provinsi Bali I Made Indra, Kepala BPBD Kabupaten Badung I Wayan Wijaya dan Kepala BMKG Regional III Denpasar I Wayan Suardana.
            Dalam simulasi ini mengilustrasikan gempa bumi berkekuatan 8,0 SR yang berpotensi tsunami telah melanda Kabupaten Badung dan sekitarnya. Gempa berada pada lokasi 9,82 LS – 116,00 BT dikedalaman 12 Km tersebut diikuti dengan tsunami yang melanda daerah pesisir Badung Selatan seperti daerah Kuta dan Legian. Adapun dampak dari bencana gempa dan tsunami adalah korban meninggal, korban luka berat, korban luka ringan, rumah warga serta bagunan-bangunan rusak berat dan rusak ringan. Kerugian diperkirakan mencapai milyaran rupiah. Dalam simulasi gladi lapangan gempa bumi dan tsunami BPBD Kab Badung ini melibatkan SKPD terkait di Pemerintahan Kabupaten Badung, unsur TNI, Badan SAR, Kepolisian, PMI, Basarnas, Kelurahan Seminyak dan Legian, pengelola pantai meliputi Balawista, pedagang dan security serta pengelola hotel-hotel dan restaurant di Legian dan Seminyak.
Kepala BPBD Kab. Badung I Wayan Wijaya disela-sela acara menjelaskan tujuan dari simulasi ini untuk meningkatkan kesiapsiagaan kita serta mengurangi resiko dalam menghadapi kebencanaan. Disamping itu untuk meningkatkan komunikasi dan koordinasi dalam rangka peningkatan kesiapsiagaan tsunami antar instansi terkait sesuai konsep system peringatan dini tsunami di Kab. Badung, menguji Standar Operasional System (SOP) local system peringatan dini tsunami di tingkat kabupaten serta memahami tugas dan tanggung jawab masing-masing instansi terkait dari fase peringatan dini sampai pada fase respon (tanggap darurat). Dengan kegiatan ini dihimbau kepada seluruh masyarakat untuk menumbuh kembangkan kesadaran bekerja bersama-sama dalam menghadapi suatu bencana karena bencana itu datangnya kapan saja bisa terjadi. RED-MB