gempa taiwan

Gempa Taiwan/net
Denpasar, (Metrobali.com) –

Kepala Badan Pelayanan, Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Kota Denpasar, Ilham Achmad menegaskan jika tak ada tenaga kerja asal Bali yang bekerja di Taiwan, khususnya di Tainan di mana gempa 6,4 skala richter mengguncang baru-baru ini. Kendati begitu, Ilham mengaku terus mengumpulkan data tenaga kerja asal Bali di luar negeri. Sebab, bisa saja tenaga kerja tersebut tak terpantau alias berangkat ke Taiwan menggunakan jalur tak resmi.

“Kekhawatiran kami yakni ada tenaga kerja yang berangkat tanpa melalui jalur resmi, tanpa melalui BP3TKI Denpasar. Dan, pengalaman seperti itu sudah biasa terjadi. Kalau pun terjadi negara, dalam hal ini BP3TKI Denpasar, wajib mengurusnya,” kata Ilham di Denpasar, Selasa 9 Februari 2016.

Ia mengisahkan, beberapa tahun lalu ada empat orang tenaga kerja yang pergi ke luar negeri tidak melalui jalur pemerintah. Mereka akhirnya mendapat masalah di negara tujuan dan dideportasi kembali ke Indonesia. Menurut Ilham, meskipun mereka berangkat menggunakan jalur tak resmi, namun negara wajib turun tangan melindungi nasib mereka.

Ilham mengaku kini tengah berkoordinasi intensif dengan semua pihak untuk terus memantau keberadaan tenaga kerja asal Bali di Taiwan.

“Kalau kami dari BP3TKI berdoa supaya jangan sampai ada tenaga kerja Bali yang bekerja di sana. Kami memang tidak pernah mengirim tenaga kerja kesana,” ujarnya.

Sementara itu, Ilham mengakui jika di Taiwan dan seluruh daratan China hanya sekitar empat orang tenaga kerja asal Bali sebagai spa therapis yang berangkat melalui jalur resmi. Tenaga kerja asal Bali lebih banyak yang bekerja di kapal pesiar, Turki, Abudabi, Dubai, Maldive dan seluruh wilayah Timur Tengah lainnya. JAK-MB