Kaduna, Nigeria (Metrobali.com) –

Kelompok militan Boko Haram mendalangi serangan terpadu terhadap sasaran-sasaran militer Nigeria bulan ini, kata pemimpin kelompok itu dalam sebuah pesan video yang disiarkan Jumat.

Pernyataan itu memuji keberhasilan gerilyawan Boko Haram menyerang pasukan Nigeria, yang meluncurkan ofensif besar-besaran terhadap mereka selama tujuh bulan ini di wilayah timurlaut negara tersebut.

Semula ofensif itu tampaknya bisa mengendalikan kekerasan karena pasukan menguasai lagi kota-kota dan daerah di negara paling padat Afrika dan produsen minyak itu.

Namun, gerilyawan Boko Haram selamat dalam banyak serangan selama kekerasan empat setengah tahun mereka. Setelah mundur tahun ini ke daerah-daerah terpencil, termasuk perbukitan hutan Gwoza dekat Kamerun, mereka melancarkan serangan-serangan balasan yang mematikan.

Pada 2 Desember, gerilyawan Boko Haram memasuki Maiduguri untuk pertama kali dalam beberapa bulan, menyerang pangkalan angkatan udara dan barak militer. Maiduguri adalah ibu kota negara bagian Borno dan tempat lahirnya pemberontakan tersebut.

“Kami memasuki Maiduguri, membakar barak mereka, yang mereka gunakan untuk minum bir dan melakukan hal-hal lain yang tidak beriman,” kata pemimpin Boko Haram Abubakar Shekau dalam rekaman video 40 menit, dalam bahasa campuran Arab, Hausa dan Kanuri yang digunakan di Nigeria utara.

“Kami memasuki bandara Maiduguri dan membakar tiga helikopter militer serta dua jet. Segala puji bagi Allah,” kata Shekau, yang memakai seragam militer dan sorban, dengan dikelilingi persenjataan dan amunisi.

Pemerintah Nigeria pada November memperpanjang keadaan darurat di kawasan timurlaut — pertama kali diberlakukan pada Mei — yang memberi militer waktu tambahan selama enam bulan lagi untuk menumpas militan.

Keadaan darurat diberlakukan di tiga wilayah timurlaut — Adamawa, Borno dan Yobe — pada Mei sebagai bagian dari upaya pemerintah mengendalikan serangan gerilyawan Boko Haram.

Pada 15 Mei, sehari setelah dekrit Presiden Goodluck Jonathan dikeluarkan, militer mengumumkan peluncuran operasi besar-besaran yang bertujuan mengakhiri kekerasan militan, dengan menempatkan ribuan prajurit tambahan dan kekuatan udara di wilayah timurlaut.

Keberhasilan ofensif militer yang dilakukan selama keadaan darurat masih tidak jelas.

Militer menyebut Boko Haram kocar-kacir dan dalam posisi bertahan, namun ratusan orang tewas dalam beberapa pekan terakhir akibat serangan militan, yang menimbulkan keraguan mengenai klaim keberhasilan pemerintah.

Kekerasan Boko Haram diperkirakan telah menewaskan lebih dari 3.600 orang sejak 2009, termasuk pembunuhan oleh pasukan keamanan.

Kelompok itu menyatakan berperang untuk mendirikan sebuah negara Islam di Nigeria utara yang penduduknya mayoritas muslim.

Kekerasan meningkat di Nigeria sejak serangan-serangan menewaskan puluhan orang selama perayaan Natal 2011 yang diklaim oleh kelompok muslim garis keras Boko Haram.

Boko Haram mengklaim puluhan serangan di Nigeria, termasuk pemboman bunuh diri pada Agustus di markas PBB di Abuja yang menewaskan sedikitnya 24 orang.

Serangkaian serangan bom di kota Jos, Nigeria tengah, pada Malam Natal 2010 juga diklaim oleh Boko Haram.

Boko Haram meluncurkan aksi kekerasan pada 2009 yang ditumpas secara brutal oleh militer yang menewaskan sekitar 800 orang dan menghancurkan masjid serta markas mereka di kota Maiduguri, Nigeria timurlaut.

Kelompok itu tidak aktif selama sekitar satu tahun dan kemudian muncul lagi pada 2010 dengan serangkaian pembunuhan.

Penduduk Nigeria yang berjumlah lebih dari 160 juta orang terpecah di wilayah utara yang sebagian besar Muslim dan wilayah selatan yang umumnya Kristen. (Ant/Reuters)