BNPT Ajak Generasi Muda Cegah Terorisme di Dunia Maya

Denpasar (Metrobali.com) –

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) sebagai instansi pemerintah yang secara kelembagaan memiliki tugas dan wewenang untuk mencegah dan mengatasi permasalahan terorisme dan radikalisme, mempunyai perhatian yang sangat besar terhadap perkembangan teknologi dan media social. Pesatnya perkembangan teknologi dan penyebaran informasi yang belum tentu semua benar, bahkan cenderung menyesatkan, dikawatirkan akan mempengaruhi masyarakat, khususnya generasi muda penerus bangsa yang juga notabenenya merupakan pengguna aktif media social.

Untuk mencegah hal tersebut, BNPT telah mencanangkan tahun 2015 ini sebagai “Tahun Damai di Dunia Maya” dan sebagai langkah konkretnya dari pencanangan tersebut BNPT menyelenggarakan “Workshop Program Damai di Dunia Maya Dalam Pencegahan Terorisme” pada hari Kamis 12 November 2015 di Hotel Prama Sanur Beach, Bali, pukul 15.00 WITA. Kegiatan ini merupakan rangkaian acara dari kegiatan yang sudah dilakukan di kota-kota lainnya seperti Jakarta, Bandung, Makasar, Pekanbaru, Bima, Palembang serta medan, Banda Aceh dan Yogyakarta.

Bekerjasama dengan Komunitas Indonesian Backtrack Team (IBT) yaitu sebuah komunitas kepemudaan penggiat media online yang pertama kali mendukung program damai BNPT, BNPT berupaya membangun sinergitas kaum muda dalam menyemarakkan dunia maya dengan berbagai konten damai, anti kekerasan, anti radikalisme dan terorisme di Negara Kesatuan Republik Indonesia. Workshop Program Damai di dunia maya juga melibatkan pemuda yang berasal dari berbagai Universitas dan Komunitas Kepemudaan di Bali.

Abdurrahman Kadir selaku Sekretaris utama BNPT menyampaikan tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengajak kaum muda untuk menghindari bahkan ikut mencegah masuknya paham-paham radikalisme melalui dunia maya. Apabila melihat dari profil pelaku terorisme dari 110 orang berdasarkan riset data yang dilakukan oleh Indonesia Research Team, 2012 antara Kementerian Luar Negeri, INSEP dan Densus 88 disebutkan bahwa 47,3 persen pelaku terorisme adalah generasi muda dengan kisaran umur 21-30 tahun.

“Salah satu bentuk pencegahan yang kita canangkan adalah kegiatan seperti ini. Kita mengajak kelompok/komunitas kaum muda pengguna media social untuk duduk bersama melihat situasi yang sebenarnya, diharapkan dari sini kaum muda dapat mengisi dunia maya dengan konten-konten damai. Saling mengajak kaum muda lain untuk bersama sama untuk melakukan kegiatan pencegahan untuk menghindari masuknya paham radikalisme. Selain itu kaum muda juga dapat mengkampanyekan, serta mengajak kaum muda lain untuk ikut serta dalam melakukan gerakan ini”, ungkap Abdurrahman

Untuk mendukung kegiatan workshop ini, BNPT juga telah berupaya untuk memberikan wawasan tandingan terhadap konten-konten negatif yang telah beredar luas di dunia maya dengan menyediakan 2 (dua) website yaitu www.damailahIndonesiaku.com yang bersifat informative dan www.jalandamai.org yang bersifat edukatif dan selain kedua situs tersebut BNPT juga membentuk sebuah portal damai yang dapat diakses melalui www.damai.id sebagai media penghubung antar komunitas dan kelompok masyarakat dalam membentuk jejaring damai di dunia maya dengan harapan melalui portal ini seluruh pengguna akan saling terhubung antara pengguna yang satu dan pengguna lainnya sehingga mampu menciptakan gerakan sinergis dan massive untuk mewujudkan dunia maya sebagai wadah yang sehat, damai dan mencerahkan. HAN-MB