Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Willem Rampangilei
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Willem Rampangilei .
‎Karangasem, (Metrobali.com) –
 Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Willem Rampangilei menjelaskan, postensi erupsi Gunung Agung masih belum berubah. Berdasarkan analisa Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), probabilitas untuk terjadinya letusan masih tetap tinggi ketimbang probabilitas tidak terjadi erupsi. Namun, Willem mengaku institusinya telah siap menghadapi situasi terburuk sekalipun.
‎”Potensi untuk erupsi masih belum berubah dan kita tetap siap menghadapi situasi terburuk kalau itu terjadi. Pengamatan sampai tadi pagi masih ada unsur ketidakpastian, apakah terjadi erupsi, kapan dan besarannya. Tapi diprediksi tidak sebesar letusan Gunung Agung tahun 1963,” kata Willem, Kamis 12 Oktober 2017.
Tahun 1963, Volcanic Explosivity Index‎ (VEI) atau indeks letusan Gunung Agung ‎berada pada skala V. Saat ini, jika kembali erupsi, berdasarkan perhitungan PVMBG indeks letusannya berada pada level III. “Untuk sekarang berdasarkan perhitungan PVMBG tidak lebih besar dari III. Harapan kita tentu tidak erupsi, tapi kita sudah menyiapkan diri untuk skenario terburuk,” tegas dia.
‎Sementara itu, Willem menyebut jumlah pengungsi Gunung Agung selalu dinamis. “Jumlah pengungsi itu selalu dinamis karena pergerakan dari pengungsi itu sendiri. Ada yang kembali, ada yang pindah. Tapi prinsipnya kita siapkan dukungan untuk pengungsi yang ada. Kalau jumlah akurat setiap jam berubah. Oleh karena itu, tidak ada jumlah yang tetap,” ujarnya. JAK-MB