MAMUJU (Metrobali.com)-

Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy meminta BNPB untuk membantu proses evakuasi kelompok perempuan rentan. Pesan ini disampaikan Effendy saat berkunjung ke wilayah terdampak gempa M6,2 Sulawesi Barat (Sulbar), pada Kamis (28/1).

Saat menyampaikan arahan di Pos Komando (posko) Penanganan Darurat Bencana Gempa Sulbar, Effendy meminta BNPB menggunakan helikopter dalam proses evakuasi kelompok perempuan rentan.

“Saya mohon dari BNPB untuk mengerahkan satuannya untuk bisa melakukan operasi lagi, untuk mengambil mereka sehingga dapat terawat dengan baik,” pesan Effendy kepada Sekretaris Utama BNPB Harmensyah di posko pada Kamis (28/1).

Kelompok perempuan rentan yang dimaksud Effendy yaitu mereka yang sedang hamil dan menyusui bayi. Di samping itu, ia menambahkan kelompok bayi lima tahun (balita) juga dapat dievakuasi ke tempat yang lebih baik.

“Seteleh berdiskusi dengan Ibu Mensos, saya dukung mereka yang sedang hamil, mereka yang sedang menyusui, dievakuasi pakai heli ke lokasi yang lebih baik,” katanya.

Dalam arahan, Effendy menyampaikan bahwa kondisi anak-anak pada tingkat stunting atau secara psikis mengalami guncangan, ini akan sangat berpengaruh pada generasi yang akan datang.

Demikian juga, ia mengatakan bahwa anak-anak dan balita yang tidak mendapatkan asupan gizi dan pelayanan kesehatan yang baik selama wabah ini akan berdampak pada 30 hingga 40 tahun ke depan. Kondisi ini akan ditanggung sendiri oleh masyarakat Sulawesi Barat.

Effendy menekankan pada paradigma bahwa utamakan terlebih dahulu kelompok perempuan rentan dengan memperhatikan segala kebutuhan, termasuk juga kelompok anak-anak. Pada kesempatan ini, ia meminta Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) untuk berperan dalam memberikan dukungan penuh dalam konteks tersebut.

Sementara itu, Effendy juga berpesan kepada posko untuk memperhatikan warga yang masih ada di perbukitan dan wilayah-wilayah yang terputus akses transportasi. Ia meminta supaya mereka mendapatkan perhatian, terutama di bidang logistik.

“Jangan sampai mereka kelaparan, jangan sampai juga kesehatan mereka tidak terurus, terutama bagi ibu-ibu,” ujarnya.

Tiga Menteri, yaitu MenkoPMK, Menteri Sosial Tri Rismaharini dan Menteri PPPA I Gusti Ayu Bintang Darmawati berkunjung ke wilayah terdampak dan pos pengungsian di Provinsi Sulbar pada hari ini (28/1). Selain itu, para Menteri menyerahkan secara simbolis bantuan logistik dan peralatan serta santunan ahli waris korban terdampak gempa.

Data BNPB per 28 Januari 2021, pukul 14.00 WIB, total jumlah warga mengungsi sebanyak 91.657 jiwa. Sebanyak 27.537 jiwa tersebar di 20 titik pos pengungsian wilayah Kabupaten Majene, sedangkan di Kabupaten Mamuju tersebar di 229 titik dengan 58.795 jiwa dan sisanya di Kabupaten Polewali Mandar yang tersebar di 111 titik.

Dr. Raditya Jati
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB

Facebook : @InfoBencanaBNPB
Twitter : @BNPB_Indonesia
Instagram : @bnpb_indonesia
Youtube : BNPB Indonesia

#SiapUntukSelamat
#KitaJagaAlamJagaKita
#BudayaSadarBencana
#BersatuLawanCovid19
#CuciTangan
#JagaJarak
#MaskerUntukSemua
#TidakMudik
#DiRumahAja