MetroBali

Selangkah Lebih Awal

Blokade Jalan Medan Merdeka Barat segera dibuka usai demonstrasi

Kapolsek Gambir Kompol Wiraga Dimastama (tengah) memantau situasi pasca demonstrasi yang dilakukan elemen gabungan mahasiswa di kawasan Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu petang, (2/10/2019). ANTARA/Roy Rosa Bachtiar

Jakarta (Metrobali.com) –
Kapolsek Gambir Kompol Wiraga Dimastama menuturkan blokade kawat berduri yang dipasang di ruas Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, menuju Istana Presiden di Medan Merdeka Utara akan segera dibuka usai dilakukan pembersihan pascademonstrasi gabungan elemen mahasiswa.

“Akses jalan akan kami segera buka malam ini, menunggu semua demonstran pulang dan dilakukan pembersihan. Kami upayakan jam setengah tujuh atau tujuh malam sudah dibuka,” tutur Kompol Wiraga saat ditemui Antara di Jakarta, Rabu petang.

Dalam demonstrasi tersebut, kelompok mahasiswa yang terdiri KAMMI, HMI, dan elemen lain menyuarakan protes terhadap revisi KUHP dan menuntut agar bisa bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan.

Masa yang dihadang barikade kawat berduri dan elemen pasukan keamanan dari Brimob tidak dapat menuju Istana Presiden dan tertahan di titik Bundaran Patung Kuda Arjuna Wiwaha.

Meski sempat terjadi ketegangan akibat mahasiswa berusaha menarik kawat berduri, namun aksi tersebut tidak terjadi berlarut-larut dan demonstran pun membubarkan diri pada pukul 17.50 WIB.

Sehubungan dengan aksi tersebut, Kompol Wiraga mengapresiasi kinerja personelnya dan memaklumi tindakan demonstran yang berusaha merangsek melewati barikade keamanan.

“Ya itu wajar karena mereka ingin bertemu presiden tapi tidak bisa terlaksana, jadi mereka meluapkan emosinya seperti itu. Tapi secara keseluruhan semua masih terkendali,” pungkas Kompol Wiraga.

Sehubungan dengan penutupan Jalan Medan Merdeka Barat, Kompol Wiraga menuturkan hal tersebut bertujuan untuk memberikan ruang penyampaian pendapat yang lebih luas sehingga bisa menampung banyak demonstran.

Sebelumnya diperkirakan masa dari elemen buruh yang berjumlah sekitar 50.000 orang akan melakukan longmarch dari Gedung DPR-MPR RI ke Istana Presiden, namun hal tersebut batal dilaksanakan dan demonstran memilih pulang usai berorasi di gedung parlemen.

“Tujuannya kami tutup supaya masa yang dalam jumlah besar punya ruang yang lebih besar. Kalau kami biarkan mereka masuk ke Medan Merdeka Barat, 50.000 orang ditambah elemen-elemen mahasiswa tadi tentu akan sangat sempit dan bisa kacau. Makanya kami tahan di sekitar patung kuda,” katanya menerangkan. (Antara)