kondisi rumah yang ditempati Wesih

Jembrana (Metrobali.com)-

Sungguh memperihatinkan nasib perempuan lanjut usia (lansia), Ni Nengah Wesih (80) ini. Selain miskin, lansia asal Banjar Pangkung Dedari, Desa Melaya Kecamatan Melaya ini juga bisu dan lumpuh. Sehingga ia kini hanya bisa terbaring di tempat tidur teras rumah adiknya, Nyoman Kaler (75).

Lantan lumpuh, lansia yang memilih tidak menikah ini pun, kini jarus berhenti bekerja membuat canang. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, ia kini hanya mengandalkan belas kasih dari keluarga adiknya yang tinggal tidak jauh dari rumahnya. Namun sayang, Kaler adiknya yang biasa merawatnya juga tergolek lantaran sakit ambeyen.

Mereka berdua kini harus dirawat oleh pasangan suami istri yang juga keponakannya. Namun yang memprihatinkan, pasutri ini ternyata juga bisu tuli (kolok). Selain itu, pasutri ini juga harus berjuang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari selain mengurus ayah mereka dan dua anaknya yang masih kecil-kecil.

Wesih sempat dilarikan ke Poskesmas untruk mendapat pengonatan lantaran mengalami borok di kaki dan punggung.  “Mungkin karena terlalu lama berbaring, sehingga kakinya borok sampai keluar ulat” ujar salah seorang tetangganya, Selasa (28/1).

Kini, Wesih hanya bisa terbaring, sementara keponakannya yang juga bisu tuli, I Kadek Widia tidak bisa berbuat banyak karena keterbatasan biaya. Mereka berharap ada perhatian dari pemerintah untuk membantu orang tua mereka yang sudah terbaring sakit.

Warga sekitar yang prihatin dengan kondisi lansia itu mengaku sudah beberapa kali menghubungi  Dinas Sosial dan melaporkan ke pihak desa, namun belum juga ada upaya nyata untuk membantu mereka.

Camat Melaya, I Putu Eka Swarnama saat dikonfirmasi mengaku sempat mengecek keadaan kedua warganya itu. Menurutnya, saat itu kondisi Nyoman Kaler sudah berangsur membaik setelah diperiksakan ke dokter. Sedangkan Wesih menurutnya masih dalam pantauan dokter. MT-MB