bintang puspayoga

Denpasar (Metrobali.com)-

Ketua Umum Pengprov Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI) Provinsi Bali, Nyonya Bintang Puspayoga meminta seluruh pengurus cabang olahraga PTMSI kabupaten/kota bekerja keras meningkatkan prestasi atletnya.

“Prestasi olahraga tenis meja sangat ditentukan dukungan para pengurus PTMSI kabupaten/kota,” ujar Bintang Puspayoga yang juga istri Menteri UKM dan Koperasi Puspayoga usai rapat Musyawarah Provinsi Bali di Gedung Graha Sewaka Dharma, Denpasar, Jumat (13/2).

Bintang terpilih kembali menjadi Ketua Umum PTMSI Bali periode 2015-2019 atas kesepakatan para pengurus PTSMI kabupaten/kota. Usai terpilih secara mufakat Nonya Bintang Puspayoga meminta pengurus PTMSI kabupaten/kota agar mampu mencetak bibit atlet berdedikasi dan berprestasi.

Menurut dia, setiap pengurus kabupaten/kota harus memiliki keyakinan bahwa cabang olahraga tenis meja di Bali terus berkembang dan tidak boleh sampai stagnan (mandeg).

Ia mengatakan sejak awal sudah berterus terang kepada pengurus PTMSI kabupaten/kota ingin mengundurkan diri karena keterbatasan waktu. Namun, dukungan penuh datang dari kabupaten/kota untuk kembali memimpin PTMSI Bali, sehingga atas dasar itu kami tidak mau mengecewakan banyak pihak dan bersedia dipilih kembali..

Sebetulnya, kata Bintang, cukup banyak kader pemimpin yang memiliki dedikasi, loyalitas dam kapasitas untuk memimpin PTMSI Bali, namun belum berani mencoba menjadi pemimpin.

Menurut dia, jajaran pengurus kabupaten/kota sudah berjanji bekerja keras meningkatkan prestasi para atlet tenis meja Bali, ini lah sebagai dasar bersedia memimpin kembali PTMSI Bali.

“Sesuai dengan anggaran dasar anggaran rumah tangga (ADART) ketua umum PTMSI Bali harus memiliki dedikasi yang tinggi, loyalitas yang menjadi harapan bersama,” ujarnya.

Ia mengakui untuk sistem kinerja dalam pembinaan atlet oleh pengurus kabupaten/kota memang belum optimal sehingga tidak hanya menuntut atlet mampu menguasai permainan, pelatihan fisik saja. Namun, pelatihan mental sangat penting.

Oleh sebab itu, pihanya minta kepada pengurus kabupaten/kota dalam pembinaan atlet perlu mencarikan psikolog yang belum dilakukan dimasing-masing daerah secara maksimal.

“Catatan yang belum dapat dilakukan secara optimal tahun lalu, mudah-mudahan dapat dilakukan untuk periode kepengurusan ini,” ujarnya. AN-MB