Manado, (Metrobali.com) –

Bank Indonesia (BI) memperkirakan Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), mengalami inflasi sebesar 0,29 persen selama Oktober 2014.

“Penyumbang inflasi antara lain karena adanya kenaikan harga cabai rawit pada awal Oktober 2014, yang sempat menyentuh Rp60.000 per kilogram,” kata Asisten Direktur Kantor BI Perwakilan Sulut, Eko Siswantoro di Manado, Jumat.

Eko mengatakan faktor yang mendorong Manado mengalami inflasi 0,29 persen pada Oktober 2014, karena adanya kenaikan harga di sektor bahan makanan.

“Memang ada beberapa bahan makanan yang mengalami kenaikan, namun tidak signifikan, hanya saja cabai rawit yang naik cukup tinggi,” jelasnya.

Menurut dia, harga cabai rawit mengalami kenaikan signifikan karena petani di sentra produksi cabai tidak memanen hasil tanaman cabainya terkait dengan perayaan hari besar agama.

Namun setelah hari raya tersebut, petani memanen dan menjual hasilnya sehingga harga cabai kembali turun.

Pada pertengahan Oktober ini, harga cabai rawit berangsur-angsur turun menjadi Rp26.000 per kilogram, menyusul pasokan di pasar yang cukup untuk memenuhi permintaan konsumen.

“Menjadi tugas kita bersama untuk mengupayakan agar cabai rawit tidak menjadi pendorong utama inflasi di Sulut,” katanya.

BI sudah memfasilitasi beberapa kabupaten di Sulut agar masyarakat menanam cabai sehingga tidak perlu membeli di pasar.

“Saat ini, Kabupaten Minahasa telah menjadi kabupaten cabai, yang akan menyuplai kebutuhan itu ke semua daerah bahkan hingga ke luar pulau,” kata Eko.

 (Ant) –