Dewi Setyowati

Denpasar (Metrobali.com)-

Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali menggandeng pengusaha yang bergerak dalam sektor perdagangan seperti pasar swalayan di Pulau Dewata untuk menerapkan transaksi pembayaran menggunakan uang elektronik.

“Kami bekerja sama dengan toko-toko retail besar seperti Tiara Dewata dan Hardys untuk mengenalkan program “One Day No Cash” (satu hari tanpa uang tunai),” kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Dewi Setyowati di Denpasar, Rabu (25/3).

Menurut dia, pelaksanaan “one day no cash” itu dilakukan pada hari-hari tertentu yang mewajibkan pembeli melakukan pembayaran dengan menggunakan alat pembayaran non-tunai termasuk uang elektronik.

Selain itu terdapat potongan harga dan keuntungan menarik lainnya bagi pembeli yang membayar dengan alat pembayaran non-tunai.

“Promo ini akan berlangsung beberapa bulan sehingga masyarakat akan terdorong dan menjadi terbiasa bertransaksi dengan non-tunai,” imbuhnya.

Melalui Gerakan Nasional Non-Tunai (GNNT), BI mengajak perbankan untuk terus berupaya mendorong masyarakat menggunakan instrumen non-tunai atau Alat Pembayaran Menggunakan Kartu (APMK) selain uang elektronik yakni kartu debit dan kartu kredit.

Sementara itu, untuk optimalisasi layanan penukaran uang pecahan kecil kepada masyarakat di Pulau Dewata, Dewi melanjutkan bahwa bank sentral itu secara rutin terus mengadakan kegiatan kas keliling di berbagai titik lokasi yang tersebar di seluruh kabupaten/kota Provinsi Bali.

“Ini merupakan bentuk pelayanan BI agar bisa lebih dekat dengan masyarakat sekaligus untuk memenuhi kebutuhan uang rupiah yang bersih dan layak edar terutama di daerah terpencil,” ucapnya.

BI juga menggandeng perbankan untuk melakukan kegiatan kas keliling bersama sekaligus sebagai ajang pengenalan produk dan jasa layanan perbankan kepada masyarakat.

Selain kegiatan kas keliling, BI juga mengadakan Sosialisasi Ciri-Ciri Keaslian Uang Rupiah (CIKUR), termasuk mengajak masyarakat menghargai uang secara fisik dengan tidak melipat, mencoret, merusak bahkan sampai melubangi uang Rupiah. AN-MB